1. Mengulang pelajaran
Salah satu cara pengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pelajaran yang telah ia sampaikan adalah dengan memberikan soal latihan untuk dikerjakan dirumah. Soal tersebut  akan membuat siswa kembali membuka catatan saat di sekolah. Dengan begitu siswa akan semakin memahami apa yang telah ia pelajari.
2. Menuntaskan pelajaran
Benar kata Mendikbud bahwa guru terkadang tidak tuntas dalam memberikan pelajaran di sekolah. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena sistem pendidikan di Indonesia membuat siswa harus mempelajari banyak hal disekolah. Sementara tidak semua sekolah menerapkan sisem Full day School yang mempunyai banyak waktu untuk membahas habis setiap pelajaran. Selain itu, guru juga memikirkan kondisi siswa jika harus menerima banyak materi pelajaran dalam satu waktu.
Guru melakukan langkah taktis untuk mengatasi keterbatasan waktu dan kondisi siswa dengan memberikan pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah ini nantinya akan memberikan kesempatan bagi siswa secara mandiri untuk mencari informasi lain yang belum disampaikan guru di sekolah. Hal ini dapat meningkatkan wawasan dan kreatifitas siswa.
3. Penunjang nilai akhir
Guru sering kali dipusingi mengenai nilai siswa yang tidak mencukupi standar kelulusan. Padahal guru menilai bahwa siswa tersebut sebenarnya mampu untuk lulus. Sehingga kebanyakan guru mengakalinya dengan memberi tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. Harapannya, siswa dapat belajar lagi dan nilai tugas tersebut dapat menambah nilai untuk mencukupi standar.
Pekerjaan rumah sangat penting untuk membuat siswa lebih memanfaatkan waktunya dengan baik. Kita tahu sendiri bagaimana kondisi anak-anak di Indonesia. Mereka lebih memilih bermain gadget dibanding belajar.Â
Dengan adanya PR, setidaknya mereka punya pekerjaan yang bermanfaat untuk dikerjakan. Bisa mengalihkan mereka dari bermain gadget secara berlebihan.
Penghapusan PR sebenarnya bagus untuk diterapkan, untuk memberikan waktu istirahat bagi siswa. namun tentu saja perlu pengkajian yang amat panjang. Tidak bisa semerta-merta dihapuskan. Jika saja sistem pendidikan di Indonesia telah baik, yang didukung dengan kualitas dan kuantitas pengajar yang merata di tiap daerah, kebijakan ini tidak salah untuk diterapkan.
Terkhusus lagi bagaimana dukungan keluarga sebagai penyelenggara pendidikan yang paling dekat dengan siswa. Keluarga harus menciptakan kondisi yang edukatif di rumah. Sehingga walaupun tidak ada pekerjaan rumah, siswa dapat menggunakan waktu untuk mengulang pelajaran, menambah wawasan, serta banyak membaca buku.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!