Nama: Muhammad Ikhwan Musyaffa
NIM: 2410416310026
Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina kumalawati S.Si., M.Si.
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa, paya, dan gambut.
Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air. Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan. Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat. Bermula dari kesepakatan Konvensi Internasional tentang lahan basah yang ditandatangani pada 2 Februari 1971 di Ramsar, Iran. Konvensi tersebut juga dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Penetapan hari lahan basah terjadi pada tahun 1996.
Manfaat Ekonomi
Lahan basah juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan:
1. Pertanian dan Perikanan: Banyak lahan basah dimanfaatkan untuk pertanian padi, budidaya ikan, dan penangkapan ikan. Keanekaragaman hayati di lahan basah juga mendukung kegiatan perikanan.
2. Rekreasi dan Pariwisata: Lahan basah sering menjadi tujuan wisata, menarik pengunjung untuk kegiatan seperti birdwatching, memancing, dan ekowisata.
3. Sumber Daya Alam: lahan basah dapat menyediakan bahan baku seperti tanaman obat dan sumber daya lainnya.
Melalui pendekatan ini, saya ingin mendorong kesadaran masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan  dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan .  Dengan demikian, wawancara ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan langkah awal untuk membangun  mengenai pengembangan potensi lahan basah di daerah ini.
Responden 1 : Memiliki peternakan sapi . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan daging, susu yang bisa sebagai pangan manusia dan juga kotorannya bisa di manfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan. Responden ini juga menyatakan  Pengelolaan pakan dan nutrisi yang efektif untuk sapi di lahan basah memerlukan beberapa teknik khusus agar produktivitas ternak dapat meningkat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Pemilihan pakan yang benar
2. Manajemen gizi
3. Fermentasi pakan
4. Peyediaan air bersih
5. Pemberian Suplemen
Responden 2 Memiliki budidaya tanaman sayuran. ahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapat tambahan melalui penjualan sayur dan juga sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan serta mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat. Responden ini juga mengatakan Budidaya sayuran di lahan basah menghadapi beberapa tantangan yaitu :
1. Kelebihan air dapat menyebabkan pembusukan akar dan penyakit tanaman.
- Kualitas Tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sayuran.
- Penyakit dan Hama
- perubahan Iklim Variabilitas cuaca dan kenaikan permukaan air dapat mempengaruhi hasil panen.
- Keterbatasan  Akses ke lahan basah mungkin sulit, terutama saat musim hujan.
- biaya Produksi
Mengatasi tantangan ini memerlukan perencanaan yang baik, penggunaan teknologi yang tepat, dan praktik budidaya yang berkelanjutan.
Responden 3 : Memiliki pertanian. Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi sebagai sumber bahan pangan dan juga sebagai sumber energi dan karbohidrat. Responden ini juga mengatakan Untuk meningkatkan keuntungan dari usaha padi di lahan basah, beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan meliputi:
- Pemasaran Langsung: Jual padi langsung ke konsumen melalui pasar petani, Â meningkatkan keuntungan.
- pemasaran Berkelanjutan: Tampilkan  pertanian yang berkelanjutan dalam pemasaran, untuk menarik konsumen
- Promosi Musiman : Manfaatkan momen tertentu, seperti panen raya, untuk mengadakan promosi.
Dengan strategi ini, usaha padi di lahan basah dapat lebih menguntungkan.
Responden 4 : yang memiliki budidaya tanaman hias . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pengembangan wisata menjadi wisata tanaman hias . Responden ini juga mengatakan ada cara mengembangkan wisata tanaman hias yaitu :
- Menentukan Lokasi Strategis :Pilih tempat yang menarik dan mudah diakses.
- diversifikasi Tanaman: Tawarkan berbagai jenis tanaman hias yang unik.
- Fasilitas Pendukung :Sediakan area toko tanaman.
- Acara Spesial: Â Selenggarakan festival atau pameran tanaman.
Dengan langkah-langkah ini, usaha dapat  berkembang secara efektif.
Responden 5 : Memiliki peternakan bebek. Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pendapatan tambahan melalui penjualan seperti telur , daging yang dapat menjadi kuliner . Responden ini juga mengatakan Ternak bebek memiliki beberapa keuntungan dibandingkan ternak unggas lain, antara lain:
1. Adaptabilitas: Bebek dapat bertahan di berbagai jenis lingkungan dan lebih tahan terhadap kondisi lembab.
2. Kualitas Daging: Â Daging bebek dikenal memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang baik, sehingga sering dicari di pasaran.
3. Produksi Telur: Bebek, khususnya bebek petelur, dapat menghasilkan telur dengan kualitas tinggi yang memiliki permintaan baik.
4. Pakan : Bebek dapat memanfaatkan pakan yang lebih variatif, termasuk sisa makanan dan pakan alami seperti serangga.
5. Kesehatan: Bebek cenderung lebih tahan terhadap penyakit tertentu dibandingkan dengan unggas lain, yang dapat mengurangi biaya perawatan.
6. Pemeliharaan : Ternak bebek relatif mudah dalam hal perawatan dan tidak memerlukan ruang yang terlalu luas.
7. Produksi Limba : Kotoran bebek memiliki nilai guna sebagai pupuk organik yang baik untuk pertanian.
Dengan berbagai keuntungan ini, ternak bebek bisa menjadi pilihan yang menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H