Yang sangat disayangkan, bukannya menghormati keputusan Thomas Doll, Erick Thohir dan pengurus PSSI lainnya justru menyalahkan sang pelatih. Mirisnya, PSSI sampai bawa-bawa identitas kewarganegaraan dalam kasus ini. Itu jelas tak ada kaitannya dengan permasalahan yang mendasari terjadinya perbedaan pendapat ini, yakni tidak adanya kompetisi kelompok umur.
Mengapa demikian? Karena pada dasarnya, Timnas Indonesia U-23 bisa mengambil para pemain yang usianya di bawah 23 tahun dari tim muda sebuah klub, bukan dari tim utama. Beberapa tim nasional bahkan tidak mencampurkan pemain muda dan senior seperti tim nasional Indonesia sekarang.
PSSI era Erick Thohir masih gagal soal itu. Piramida kompetisi terstruktur tak kunjung jadi perhatian. Padahal Timnas Indonesia akan tambah hebat kalau piramida kompetisi benar-benar terwujud disamping gencarnya mencari pemain keturunan.
7.Survei kepuasan Publik Terhadap PSSI.
Kesimpulan.
Apa pun itu, nyatanya publik sepak bola Indonesia menyatakan puas dengan kinerja Erick Thohir dalam satu tahun pertamanya. Menurut laporan Lembaga Survei Indonesia, hanya ada 52% responden yang mengetahui bahwa Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Sedangkan 48% lainnya tidak.
Dari 52% itu, tingkat kepuasannya sangat tinggi. Ada 88,7% yang menyatakan puas dengan kinerja Erick. Rinciannya, 17,3% responden merasa puas dan 71,4% lainnya merasa cukup puas.
      Muhammad Ihsan DarusÂ
 Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital Angkatan 2022
      Universitas Negeri Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H