Bryant sangat mendukung mimpi puteri-puterinya, termasuk Gianna yang punya mimpi meneruskan jejak karir sang Ayah, menjadi pebasket WNBA ternama. Hingga akhir usia pun Bryant dalam perjalanan mengantar Gianna berlatih basket di Mamba Academy, daerah Thousand Oak, California.
2.Loyalitas tanpa batas pada klub LA Lakers selama 20 tahun
Pada usia 18 tahun di musim 1996-1997, Bryant masuk ke daftar pemain LA Lakers. Musim demi musim, Bryant tidak pernah melepas jersey Lakers. Ia setia dan loyal dengan tim meski dalam kondisi terpuruk sekalipun. Bersama Lakers, Bryant menoreh prestasi lima kejuaraan NBA, dan dinobatkan sebagai NBA All Star sebanyak 18 kali. Ia juga turut menggondol emas untuk Amerika Serikat di Olimpiade tahun 2008 dan 2012.Â
Bryant adalah ikon NBA di era 2000-an dan menjadi sosok panutan pemain-pemain muda, bahkan prestasinya terus menginspirasi meski pada 2016 Bryant pensiun dari karir basket yang membesarkan namanya.
3.mimpi besar sejak kecil yang terus diperjuangkan hingga sukses
Bryant bisa dibilang sebagai atlet yang bukan terlahir dengan bakat alami. Ia harus bekerja keras membangun karirnya di dunia bola basket hingga akhirnya bisa menjadi atlet yang sangat disegani. Ketika terjun ke NBA pada tahun 1996, bakat Bryant dianggap masih rendah. Namun ia terus belajar dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan dengan ekstra latihan.
Kerja keras Bryant diakui rekan satu timnya di LA Lakers. Byron Scott mengatakan kalau Bryant sering berlatih shooting dua jam sebelum memulai latihan. Begitupun dengan John Celestand yang mengatakan kalau Bryant selalu menjadi orang pertama yang berlatih di gym meski dalam keadaan cedera sekalipun. Namun Bryant juga sadar kalau ambisi tidaklah cukup, karena itu ia berusaha mengamati gaya permainan dan mentalitas Michael Jordan dan beberapa pemain senior lain. Kombinasi mental, ambisi, kerja keras dan kemauan untuk belajar dari pemain lain membuat mendiang Bryant jadi salah satu atlet basket terhebat dalam sejarah basket dunia.
Kesimpulan
Meski sosok Kobe Bryant telah pergi, namun kesuksesan dan kegigihan karirnya akan terus menginspirasi. Selamat jalan Sang Legenda Mamba! Terima kasih sudah mengukir sejarah untuk dunia olahraga.
Muhammad Ihsan DarusÂ
Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital Angkatan 2022