Mohon tunggu...
muhammad idhan
muhammad idhan Mohon Tunggu... Buruh - biasa

tinggal di makassar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyambangi Pulau Bunaken

17 September 2010   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajakan atau traktiran dari seorang teman akhirnya membuat saya sempat juga berada di Bunaken yang tersohor itu..hehe..

Bunaken kian ramai dikenal sebagai salah satu surga penyelaman di indonesia paska World Ocean Conference (WOC) tahun 2009. Ketika itu ribuan orang yang berasal dari berbagai negeri di eropa, Amerika, Asia, dan Australia tumpah ruah di Manado dan Bunaken.

Taman Nasional Bunaken (TNB) sebenarnya bukan hanya mencakup Bunaken. Setidaknya ada beberapa pulau disekitarnya yang juga termasuk dalam kawasan (TNB) yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen.

Pulau-pulau itu tak jauh letaknya dari pusat kota Manado. Jika kita berdiri di pantai kota manado, pulau-pulau itu nampak jelas. Terutama pulau Manado Tua yang bentuknya memang menjulang serupa gunung.

bersiap hendak menyeberang ke pulau bunaken

Dari kota Manado menuju pulau Bunaken tak jauh jaraknya. Hanya dalam waktu lebih kurang 45 menit saja dengan menggunakan kapal penyeberangan sampailah didermaga pulau Bunaken.

Mungkin karena peruntukan penyebrangan bagi wisatawan, maka kapal-kapal penyeberangan itu nampak bersih terawat dan punya jaket pelampung. jelas beda dengan kapal-kapal penyeberangan di tempat lain yang nyaris tak pernah menyediakan jaket pelampung dan tampil seadanya saja.

Menariknya di kapal tersedia ruang yang membuat penumpangnya dapat melihat ke dasar laut. Ruang yang terletak dibagian tengah kapal itu sengaja dibuat dengan memberikan kaca bening sehingga dari kapal kita bisa menikmati pemandangan bawah laut seperti warna – warni karang dan berbagai jenis ikan yang berenang-renang. Hari itu bahkan terlihat jelas beberapa penyelam yang sedang menikmati great wall. Jadi jika sekiranya tak sempat menyelam atau snorkling, pemandangan bawah lautpun bisa tetap dinikmati, meski jelas sensasinya berbeda  jika menyelam.

bawah air dari kapal

Bagi penggila olahraga selam, nilai menarik TNB adalah keberadaan underwater great wall yang  berupa dinding dengan berbagai warna warni terumbu karang dan ikan yang berenang-renang disekitarnya. Tak semua laut memang memiliki dinding seperti di Bunaken ini.  Makanya penggila selam mancanegara rela datang jauh-jauh untuk sekedar mencicipi sensasi ketika menyelam di great wall itu. Tercatat ada sekitar 20 spot penyelaman disekitar pulau-pulau itu. 12 diantaranya berada di sekitar pulau Bunaken

sedikit lagi merapat ke pulau bunaken

Mendarati Bunaken

Di daratan pulau Bunaken banyak penjual cenderamata. Ada baju kaos, kalung, cincin, hingga gantungan kunci. Semua cenderamata yang bisa ditawar harganya itu dibuat dengan nuansa laut, semisal gantungan kunci yang terbuat dari kulit kerang dan berbentuk binatang laut seperti penyu atau ikan dan lain sebagainya. Soal cenderamata dari kulit penyu itu agak aneh sebenarnya, karena penyu termasuk hewan yang dilindungi dan terlarang kulitnya dijadikan bahan cenderamata.

warung cenderamata

Kalau haus dan ingin cemilan, tak perlu kuatir, karena terdapat warung yang menyajikan penganan ringan semacam air kelapa segar dan pisang goreng. Dan jika merasa lapar, ada juga warung yang menyediakan penganan berat semacam nasi dan ikan bakar lengkap dengan sayur dan rica-rica khas urang manado yang lumayan teras pedasnya itu.

Agak jauh sedikit dari keramaian warung dan bangunan didekat dermaga, terdapat bangunan yang terlihat lebih terawat. Rupanya bangunan-bangunan itu adalah penginapan bagi para pelancong yang kebanyakan bule. Sekali dua kali nampak bule dan beberapa orang lokal berkapal merapat kepantai dengan menenteng berbagai alat perlengkapan selam. Dari pemilik warung makan kuketahui kalau orang lokal itu adalah orang pulau. mereka bekerja di penginapan-penginapan itu. Posisinya beragam. Ada sebagai dive guide, tukang bersih hotel hingga penjaga keamanan.

[caption id="attachment_260392" align="aligncenter" width="300" caption="penginapan di Bunaken (koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_260397" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu sisi pulau Bunaken yang didiami oleh penduduk lokal (koleksi pribadi)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun