Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan Maulana
Muhammad Ichsan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengendara Keluhkan Kondisi Jalan di Sekitar Jalan Ciater Raya

23 Desember 2022   12:08 Diperbarui: 23 Desember 2022   12:20 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan - Jalan Ciater Raya merupakan jalan yang menghubungkan antara kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Pamulang II dan Ciputat. Jalan Ciater Raya sudah pernah diperbaiki sebelumnya oleh Pemerintah Daerah Tangerang Selatan, namun hanya hitungan beberapa minggu Jalan Ciater Raya kembali rusak dan mendapat keluhan dari pengguna jalan.

Sering Terjadi Kecelakaan

Kerusakan Jalan Ciater Raya mengakibatkan beberapa pengendara motor mengalami kecelakaan dikarenakan kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang serta terdapat banyak pasir dan kerikil kecil yang ditimbulkan dari pengelupasan aspal sehingga jalan menjadi licin. Tidak jarang pengendara motor tergelincir pasir dan kerikil di beberapa ruas jalan.

"Sebenarnya Jalan Ciater ini bagus tapi dibagian pinggir kali yang ada jembatan jalannya masih bergelombang terus juga yang arah Ciputat sering terjadi kecelakaan karena pas belokan ada jalanan yang berlubang jadi mungkin pengendara kaget terus banting stir," ujar Mulyanto, salah satu driver ojek online yang diwawancarai pada Senin (19/12)

Fasilitas Banyak yang Rusak

Tidak hanya kondisi jalan yang kurang bagus, beberapa markah jalan dan pita penggaduh atau yang biasa kita kenal dengan gundukan kecil yang mirip dengan polisi tidur juga ada yang kondisinya rusak karena jalanan yang berlubang.

Pengguna jalan seperti anak muda terkadang suka memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan kondisi jalan di sekitarnya. Oleh karena itu peran markah jalan dan pita penggaduh sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Markah jalan berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas serta membatasi daerah kepentingan lalu lintas, sedangkan pita penggaduh berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan, mengingatkan pengemudi tentang objek di depan yang harus diwaspadai, melindungi penyeberang jalan dan mengingatkan pengemudi akan lokasi rawan kecelakaan.
Saluran Air Mengganggu Pengguna Jalan

Selain markah jalan dan beberapa titik jalanan yang berlubang dan bergelombang, Mulyanto juga mengeluhkan saluran air di sekitar Jalan Ciater Raya yang menurutnya mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Sehabis hujan sering terdapat genangan air di beberapa titik Jalan Ciater Raya dikarenakan saluran air nya tidak berfungsi dengan baik

"Saluran air di sekitar Jalan Ciater Raya juga kalo hujan banyak air yang tergenang jadi air itu ngga ngalir terus juga banyak pasir kan jadinya kalo pengendara lewat suka terjadi kecelakaan," tambahnya.

Tanggapan Pemerintah

Untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat, Pemerintah Daerah Tangerang Selatan memanggil Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki Jalan Ciater Raya dan mengerahkan sejumlah petugas Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan pasir dan kerikil yang berada di sepanjang jalan.

Kondisi Jalan Lebih Baik dari Tahun Lalu

Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu kondisi Jalan Ciater Raya saat ini bisa dibilang lebih baik, karena ketika sudah melewati bundaran Ciater kemudian belok kiri ke arah Serpong jalan nya sudah bagus dan hanya ada beberapa titik jalan yang berlubang dan bergelombang. Sehabis hujan juga terdapat genangan air di beberapa titik Jalan Ciater Raya yang memang saluran air nya tidak berfungsi dengan baik

"Saya akuin Jalan Ciater Raya dari bundaran ke arah Serpong bagus karena jalannya cuma lurus aja, paling ada beberapa titik yang berlubang dan itu pun ngga parah, beda sama jalanan yang dari arah bundaran ke arah Ciputat, jalannya nikung dan bergelombang makanya rawan kecelakaan," ujar Dodi, salah satu pengguna Jalan Ciater Raya yang diwawancarai pada Senin (19/12).

Daerah Rawan Kecelakaan

Karena kondisi jalan yang lurus, ada beberapa oknum yang menjadikannya tempat kebut-kebutan sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain. Hal tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya beberapa kecelakaan di Jalan Ciater Raya ini.

Kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang tidak terlalu kelihatan pada malam hari, apalagi jika kendaraan yang digunakan minim pencahayaan. Ditambah dengan kurangnya pencahayaan dari lampu jalan di beberapa titik Jalan Ciater Raya pada malam hari menjadi faktor pendorong paling berpengaruh karena manjadikan jalan ini sebagai daerah rawan kecelakaan.

Sumber : Ichsan (Penulis)
Sumber : Ichsan (Penulis)
Harapan Pengguna Jalan

Dodi menyatakan harapannya terhadap pemerintah untuk Jalan Ciater Raya agar rambu-rambu lalu lintas dan lampu jalan diutamakan, pohon-pohon yang sekiranya menggangu agar ditebang sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


"Mudah-mudahan dari Pemda jalan yang berlubang dan bergelombang itu dibagusin, jangan sampai terjadi kecelakaan. Terus rambu-rambu lalu lintas dan penerang jalan itu diutamain kalo misal ada yang ngga berfungsi dengan baik langsung cepet-cepet
diganti, karena jalan ini terangnya kurang menurut saya. Pohon-pohon yang sekiranya menutupi jalan juga kalo bisa ditebang karena takutnya nanti kalo misal ada angin kencang rantingnya pada patah terus pohonnya rubuh kan bahaya juga buat pengguna jalan," tambah Dodi.

Penulis: Muhammad Ichsan Maulana, NIM 11210511000132, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun