Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan Khoiri
Muhammad Ichsan Khoiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

inshaallah S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Komunikasi Bertanggung Jawab: Etika Komunikasi Massa di Era Media Sosial

6 Juli 2024   16:29 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Muhammad Ichsan Khoiri
NIM: 23010400075
Mata Kuliah: Komunikasi Massa L (Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Dosen Pengampu: Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A & R. Hiru Muhammad, S.Sos, M.I.Kom

Membangun Komunikasi Bertanggung Jawab: Etika Komunikasi Massa di Era Media Sosial

Manusia menggunakan komunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan pemikiran, pendapat, ide bahkan gagasan mereka kepada individu lainnya, hal ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang sama dari kedua belah pihak (komunikan dan komunikator) mengenai pesan yang akan dibicarakan. Komunikasi yang dilakukan tidak hanya secara tatap muka (langsung) tetapi juga dilakukan secara tidak langsung (dengan menggunakan media). Komunikasi dengan menggunakan media inilah yang kini sedang membudaya di kalangan masyarakat saat ini. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia yang kian hari kian kompleks, dituntut mengetahui informasi dengan cepat, akurat dan tanpa batas waktu maupun tempat.

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya telah menjelma menjadi ruang publik virtual di mana informasi dan ide dipertukarkan dengan bebas.

Namun, kebebasan ini tak lepas dari tanggung jawab. Era media sosial menghadirkan tantangan baru dalam hal etika komunikasi massa. Di tengah lautan informasi yang tak terhingga, mudah sekali bagi individu untuk menyebarkan informasi yang salah, memicu perselisihan, dan bahkan melakukan cyberbullying.

Oleh karena itu, pentingnya menerapkan etika komunikasi massa di era media sosial menjadi semakin krusial. Secara etimologis, kata “Etika”berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Kata yang berbentuk tunggal ini berarti “adat atau kebiasaan”. Bentuk jamaknya “ ta etha” atau “ta ethe” artinya adat kebiasaan, sehingga etika merupakan sebuah teori tentang perbuatan manusia, yang ditimbang menurut baik dan buruknya atau sebuah ilmu yang menyelidiki mana yang bak dan mana yang buruk, dengan memperhatikan akal pikiran (Mufid, 2013).
Dengan demikian etika komunikasi adalah ilmu yang memperhatikan baik buruknya cara berkomunikasi.

Peran etika dalam komunikasi massa

Etika dalam komunikasi massa memiliki peran yang sangat penting di era digital ini, di mana informasi mengalir deras dan mudah diakses. Berikut adalah beberapa peran penting etika dalam komunikasi massa:

1. Menjaga Kepercayaan Publik:

Etika membantu membangun kepercayaan publik terhadap media massa dengan mendorong penyajian informasi yang akurat, objektif, dan berimbang. Media massa yang beretika akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sehingga informasinya lebih mudah diterima dan dipertimbangkan.

2. Melawan Misinformasi dan Hoaks:

Di era digital, informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah. Namun, hal ini juga membuka peluang bagi penyebaran misinformasi dan hoaks. Etika komunikasi massa mendorong media massa untuk memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan dan memastikan keakuratannya. Hal ini penting untuk mencegah masyarakat terpapar informasi yang menyesatkan dan membahayakan.

3. Menjaga Kebebasan Berekspresi:

Etika melindungi hak individu dan kelompok untuk mengekspresikan pendapat dan ide mereka. Media massa yang beretika akan memberikan ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan pendapatnya, dengan tetap menghormati hak-hak orang lain.

Pentingnya menerapkan etika komunikasi massa di era media sosial  adalah sebagai berikut:

1.Menghormati Nilai-Nilai Sosial:

Etika komunikasi massa menghormati nilai-nilai sosial, seperti anti terhadap informasi yang berbau SARA dan menciptakan kerusuhan sosial yang dapat merusak kehidupan sosial.

2.Mengembangkan Kemampuan Kritis:

Etika komunikasi massa mengembangkan kemampuan kritis dalam menganalisis informasi dan memahami dampaknya terhadap pribadi, sehingga masyarakat dapat berpikir kritis dan bijak dalam menerima informasi.

3.Menghormati Etika Digital:

Etika komunikasi massa menghormati etika digital, seperti menghormati pendapat orang lain, memahami sudut pandang yang berbeda, dan mengurangi paparan terhadap konten yang dapat menimbulkan konflik.


Contoh studi kasus dari materi Membangun Komunikasi Bertanggung Jawab: Etika Komunikasi Massa di Era Media Sosial sebagai berikut:

Kasus: Kampanye #BlackLivesMatter di Media Sosial

Deskripsi:
Kampanye #BlackLivesMatter muncul sebagai respons terhadap rasisme sistemik dan brutalitas polisi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat. Gerakan ini memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kesadaran, memobilisasi aksi protes, dan menuntut perubahan.

Analisis Etika Komunikasi Massa:

Kampanye #BlackLivesMatter menunjukkan bagaimana media sosial dapat digunakan untuk membangun komunikasi yang bertanggung jawab dan mendorong perubahan sosial. Berikut beberapa contoh penerapan etika komunikasi massa dalam kampanye ini:
Akurasi dan Verifikasi Informasi: Aktivis #BlackLivesMatter menggunakan media sosial untuk membagikan informasi tentang kasus-kasus rasisme dan brutalitas polisi, dengan menyertakan bukti seperti video dan foto.
Menghormati Privasi dan Martabat Individu: Aktivis #BlackLivesMatter menghormati privasi korban rasisme dan brutalitas polisi, dan fokus pada isu sistemik daripada menyerang individu.
Menjaga Keaslian Konten: Aktivis #BlackLivesMatter menggunakan hashtag #BlackLivesMatter secara bertanggung jawab dan menghindari plagiarisme konten.
Bertanggung Jawab Atas Konsekuensi: Aktivis #BlackLivesMatter menyadari potensi dampak dari pesan mereka dan menggunakan media sosial untuk mendorong aksi protes yang damai dan konstruktif.
Menjaga Kesantunan dan Etika Berkomunikasi: Aktivis #BlackLivesMatter menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi di media sosial, dan menghindari ujaran kebencian.

Tantangan Etika Komunikasi Massa:

Kampanye #BlackLivesMatter juga menghadapi beberapa tantangan etika komunikasi massa di media sosial:
Penyebaran Misinformasi dan Hoaks: Konten yang salah dan menyesatkan tentang kampanye #BlackLivesMatter beredar di media sosial, yang dapat membingungkan publik dan menghambat gerakan.
Cyberbullying dan Pelecehan: Aktivis #BlackLivesMatter sering menjadi sasaran cyberbullying dan pelecehan online karena aktivisme mereka.
Wacana Kebencian: Beberapa individu menggunakan media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian dan rasisme terhadap orang kulit hitam, yang dapat memperburuk ketegangan dan perpecahan.
Strategi Mengatasi Tantangan:
Verifikasi Informasi: Aktivis dan pengguna media sosial perlu memverifikasi informasi sebelum membagikannya dan menggunakan sumber yang kredibel.
Melaporkan Konten yang Melanggar Etika: Platform media sosial harus menyediakan mekanisme yang mudah untuk melaporkan konten yang melanggar etika, seperti cyberbullying dan ujaran kebencian.
Meningkatkan Edukasi Literasi Digital: Penting untuk meningkatkan edukasi literasi digital kepada masyarakat agar mereka dapat menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan kritis.

Kesimpulan

Etika komunikasi pada era media digital khusunya media sosial masih sangat di perlukan. Dalam berkomunikasi melalui media sosial, penggunanya memiliki tantangan yang besar karena tanggung jawab mereka dalam kebebasan berekspresi harus pula diiringi oleh tanggung jawab moral. Untuk memaksimalkan penggunaan etika berkomunikasi dalam media sosial, dianjurkan agar setiap lembaga komunikasi dapat meberikan sosialisasi bagaimana berkomunikasi dalam media sosial yang baik dan benar serta dalam berbagai aplikasi sosial media juga diperlukan adanya panduan dalam berrkomunikasi menggunakan etika-etika yang baik. Oleh karena itu, pemahaman dan penggunaan mengenai etika berkomunikasi menjadi sangat penting dalam mendukung keamanan dan kenyamanan setiap pengguna nya.

Referensi

Ginting, R., Yulistiyono, A., Rauf, A., Manullang, S. O., Siahaan, A. L. S., Kussanti, D. P., ... & Effendy, F. (2021). Etika Komunikasi dalam Media Sosial: Saring Sebelum Sharing (Vol. 1). Penerbit Insania.

Dewi, M. S. R. (2020). Komunikasi Sosial Di Era Industri 4.0 (Studi Pada Etika Komunikasi Remaja Perempuan Melalui Media Sosial di Era Industri 4.0). Research Fair Unisri, 4(1).

https://ejournal.unisnu.ac.id/JKIN/article/download/174/292

https://kpi.iainpare.ac.id/2023/12/opini-etika-komunikasi-di-media-sosial.html?m=1

Turnip, E. Y., & Siahaan, C. (2021). Etika berkomunikasi dalam era media digital. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 3(04), 38-45.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun