Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan Effendy
Muhammad Ichsan Effendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Amarah membuat kita berpikir pendek. Duka cita hanya menimbulkan kebimbangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Darurat Remaja: Menghadapi Perilaku Masturbasi Online dalam Tafsir Al-Quran

5 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:19 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, remaja semakin mudah tergoda untuk terlibat dalam perilaku masturbasi online (PMO) karena akses yang mudah melalui internet. PMO yaitu istilah singkat dari Porn, Masturbation, and Orgasm melibatkan rangsangan seksual secara mandiri menggunakan materi pornografi, telah menjadi masalah yang memprihatinkan di kalangan remaja.

PMO bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga memiliki dampak psikologis dan spiritual yang serius. Dari perspektif Islam, praktik ini bertentangan dengan ajaran agama karena melanggar nilai-nilai kehormatan diri, mengendalikan nafsu, dan memelihara kesucian tubuh.

Al-Quran mengajarkan agar manusia menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang merusak kesucian dan moralitas. Surah Al-Isra ayat 32 mengingatkan untuk menjauhi zina, yang dapat diinterpretasikan sebagai termasuk perilaku masturbasi.

Lafaz QS. Al-Isra (17:32):

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk."

Ayat ini menegaskan larangan untuk mendekati zina, yang mencakup segala bentuk perilaku seksual di luar pernikahan, termasuk masturbasi. Ini mencerminkan pentingnya menjaga kesucian diri dan mengendalikan hawa nafsu dalam ajaran Islam.

Dampak negatif dari PMO termasuk gangguan psikologis seperti rasa bersalah, kecemasan, dan depresi. Selain itu, hal ini juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan memunculkan masalah kepercayaan diri serta ketergantungan.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi remaja untuk menyadari konsekuensi dari PMO, melakukan berbagai aktivitas bermanfaat lainnya, dan mencari dukungan dari pihak eksternal seperti keluarga, teman, atau konselor. Selain itu, mendalami ajaran agama dan mempraktikkan nilai-nilai Islam seperti kedisiplinan diri, introspeksi, dan bertaubat juga dapat membantu mengatasi kecenderungan tersebut. Dengan melakukan tindakan solusi tersebut, diharapkan remaja dapat mengatasi tantangan ini dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun