Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Zuhair
Muhammad Ibnu Zuhair Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA

Saya memiliki hobi menulis, dan bermusik. Saya sangat suka dengan matematika, karena matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menciptakan alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Animal Farm Karya George Orwell

17 Desember 2024   17:04 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDENTITAS BUKU

  • Judul Buku: Animal Farm

  • Penulis: George Orwell

  • Tahun Terbit: 1945

  • Genre: Fabel, Satire Politik

  • Jumlah Halaman: 112 Halaman

  • Bahasa Asli: Inggris

  • Penerbit: Secker and Warburg

PENDAHULUAN

Animal Farm adalah karya terkenal dari George Orwell yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1945. Buku ini merupakan sebuah fabel satir yang menggambarkan perjalanan sebuah peternakan milik manusia yang kemudian diambil alih oleh hewan-hewan. Namun, lebih dalam dari sekadar cerita fabel, buku ini adalah sebuah alegori yang kuat terhadap Revolusi Rusia dan pemerintahan Stalin di Uni Soviet. Orwell, seorang sosialis demokrat yang kritis terhadap rezim totaliter, berhasil menciptakan karya yang tajam dalam mengkritik pengkhianatan terhadap nilai-nilai revolusi.

SINOPSIS

Cerita bermula di sebuah peternakan milik Tuan Jones yang disebut "Manor Farm." Hewan-hewan di peternakan tersebut merasa tertindas dan diperlakukan tidak adil oleh manusia, sehingga mereka melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh babi-babi cerdas bernama Napoleon, Snowball, dan Squealer. Setelah berhasil mengusir Tuan Jones, mereka mendirikan sistem baru yang disebut Animalism, di mana semua hewan dianggap sama dan hidup dalam kebebasan.

Namun, seiring berjalannya waktu, babi-babi yang memegang kekuasaan mulai menunjukkan sifat-sifat manusia: rakus, korup, dan otoriter. Peraturan yang awalnya dibuat untuk keadilan mulai dimanipulasi demi kepentingan para pemimpin. Akhir cerita menunjukkan bahwa para babi, yang dulu memimpin revolusi, telah menjadi sama seperti manusia yang mereka lawan, bahkan lebih buruk.

ANALISIS SETIAP BAB

Bab 1: Inspirasi Revolusi

Cerita dibuka dengan pertemuan rahasia yang diadakan oleh seekor babi tua bernama Old Major. Ia berbicara tentang mimpi di mana semua hewan bebas dari penindasan manusia. Ia memperkenalkan konsep Animalism dan menyanyikan lagu "Beasts of England", simbol kebangkitan revolusi. Old Major mewakili tokoh Karl Marx dan Vladimir Lenin, yang mencetuskan ide-ide revolusi komunis.

Pada bab ini, Orwell menggambarkan bagaimana ide revolusi dimulai dari ketidakpuasan rakyat (hewan) terhadap penindasan oleh penguasa (manusia).

Bab 2: Pemberontakan

Setelah kematian Old Major, dua babi cerdas, Snowball dan Napoleon, mengambil alih kepemimpinan. Mereka mengorganisir revolusi dan berhasil mengusir Tuan Jones dari peternakan. Nama "Manor Farm" diubah menjadi Animal Farm untuk menandai kebebasan hewan.

Babi-babi mulai membuat Tujuh Perintah Animalism yang akan menjadi dasar hukum di peternakan. Salah satu perintah yang terkenal adalah: "Semua hewan itu sama."

Revolusi ini mewakili penggulingan Tsar Nicholas II dalam Revolusi Rusia tahun 1917. Keberhasilan revolusi membawa optimisme di kalangan rakyat.

Bab 3: Masa Awal Pemerintahan Baru

Pada bab ini, hewan-hewan bekerja keras untuk membangun kehidupan baru yang lebih baik. Mereka merasa senang dan produktif di bawah sistem baru. Snowball memainkan peran penting dalam mengorganisir hewan dan memperkenalkan pendidikan kepada mereka.

Namun, tanda-tanda awal dari perebutan kekuasaan mulai terlihat. Napoleon dan Snowball sering berselisih pendapat tentang kebijakan. Snowball mewakili Leon Trotsky, pemimpin revolusi yang kemudian dikhianati, sementara Napoleon merepresentasikan Stalin.

Bab 4: Pertempuran Kandang Sapi

Tuan Jones berusaha merebut kembali peternakan dengan bantuan beberapa manusia lainnya. Pertempuran yang disebut "Pertempuran Kandang Sapi" ini melambangkan Perang Saudara Rusia antara kaum Bolshevik dan pasukan Rusia Putih yang didukung oleh Sekutu Barat.

Snowball memimpin perlawanan dengan gagah berani, dan para hewan berhasil mempertahankan peternakan. Perannya sebagai pemimpin militer mengokohkan posisinya di mata para hewan.

Bab 5: Perebutan Kekuasaan

Perselisihan antara Napoleon dan Snowball mencapai puncaknya ketika Napoleon mengusir Snowball dengan bantuan anjing-anjing yang ia latih secara rahasia. Snowball difitnah sebagai pengkhianat, dan Napoleon mengambil alih kekuasaan penuh.

Peristiwa ini menggambarkan pengusiran Leon Trotsky oleh Stalin. Taktik propaganda dan kekerasan mulai digunakan oleh Napoleon untuk mempertahankan kekuasaannya.

Bab 6-7: Eksploitasi dan Teror

Di bawah kepemimpinan Napoleon, kehidupan para hewan menjadi semakin sulit. Mereka dipaksa bekerja lebih keras, sementara para babi menikmati kemewahan. Napoleon menggunakan anjing dan Squealer untuk menyebarkan propaganda dan menakut-nakuti hewan lain.

Orwell menggambarkan pembersihan besar-besaran yang dilakukan Stalin di Uni Soviet, di mana banyak pihak yang dianggap oposisi dieksekusi atau diasingkan.

Bab 8: Kebangkitan Rezim Totaliter

Napoleon semakin menegaskan kekuasaannya. Ia mulai membuat kesepakatan dengan manusia, termasuk Frederick, yang mewakili Hitler. Namun, kesepakatan tersebut berakhir dengan pengkhianatan dalam Pertempuran Kincir Angin, yang melambangkan serangan Jerman ke Uni Soviet.

Bab 9: Penindasan Berlanjut

Hewan-hewan hidup dalam penderitaan, sementara Napoleon terus menikmati kekuasaannya. Boxer, kuda pekerja keras yang loyal, akhirnya tewas akibat eksploitasi berlebihan. Kematian Boxer melambangkan pengorbanan para pekerja Soviet di bawah rezim Stalin.

Bab 10: Transformasi Total

Di bab terakhir, Orwell menggambarkan bagaimana Napoleon dan para babi telah menjadi sama seperti manusia. Mereka berpesta dengan manusia dan bahkan berjalan dengan dua kaki. Slogan Animalism diubah menjadi: "Semua hewan itu sama, tetapi beberapa hewan lebih sama daripada yang lain."

Hewan-hewan lain menyadari bahwa mereka telah ditipu, namun sudah terlambat. Peternakan telah kembali ke keadaan semula.

Terakhir, novel ini ditutup dengan satu kalimat:

"The creatures outside looked from pig to man, and from man to pig, and from pig to man again: but already it was impossible to say which was which. (Makhluk-makhluk di luar melihat dari babi ke manusia, lalu dari manusia ke babi, dan dari babi ke manusia lagi: tetapi sudah tidak mungkin membedakan mana yang mana.)"

Kalimat ini merupakan puncak simbolisme dalam Animal Farm karya George Orwell, yang menggambarkan pengkhianatan terhadap tujuan awal revolusi. Pada awalnya, para hewan di Peternakan Manor memberontak untuk membebaskan diri dari penindasan manusia dan mendirikan sistem egaliter di bawah kepemimpinan para babi. Namun, seiring waktu, para babi yang berkuasa---terutama Napoleon---menjadi semakin serupa dengan para penindas lama (manusia), baik dari segi perilaku, kebijakan, maupun penampilan. Kalimat ini menegaskan ironi pahit dari revolusi yang berakhir pada titik yang sama seperti ketika dimulai: penindasan tetap ada, hanya pelaku penindasan yang berganti wajah. Orwell menggunakan metafora ini untuk mengkritik korupsi kekuasaan dan bagaimana revolusi idealis dapat berakhir dengan penguasa baru yang sama buruknya dengan pendahulunya.

TEMA UTAMA DALAM ANIMAL FARM

  1. Kekuasaan yang KorupOrwell menunjukkan bahwa kekuasaan cenderung korup jika tidak diawasi.

  2. Pengkhianatan terhadap RevolusiRevolusi sering kali gagal mencapai tujuannya karena pemimpinnya mengkhianati nilai-nilai awal.

  3. Propaganda dan ManipulasiMedia digunakan sebagai alat untuk menyebarkan kebohongan demi kepentingan penguasa.

KESIMPULAN

Animal Farm adalah karya sastra yang kuat dalam mengkritik totalitarianisme dan pengkhianatan revolusi. George Orwell tidak hanya mengkritik Uni Soviet di bawah Stalin, tetapi juga menyentil kemunafikan sistem kapitalisme Barat. Novel ini tetap relevan hingga saat ini, sebagai pengingat bahwa kekuasaan yang tidak diawasi cenderung merugikan rakyat kecil.

Rekomendasi

Bagi para pembaca yang tertarik dengan sastra politik dan sejarah, Animal Farm adalah bacaan wajib. Gaya bahasa yang sederhana namun penuh simbolisme membuat buku ini mudah dipahami tetapi sarat dengan makna mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun