Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Zuhair
Muhammad Ibnu Zuhair Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA

Saya memiliki hobi menulis, dan bermusik. Saya sangat suka dengan matematika, karena matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menciptakan alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda sebagai Jembatan Antara Tradisi dan Perubahan Zaman di Abad ke-21

2 Desember 2024   07:32 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:56 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: klikberita.co.id)

Dan secara bertahap, anggapan tersebut mengakibatkan terkikisnya warisan budaya seiring berkembangnya waktu karena tak ada lagi upaya revitalisasi oleh generasi selanjutnya. Oleh sebab itu, diperlukan peran pemuda untuk menangani hal tersebut.

Menurut UU No. 40 Tahun 2009 Pasal 1, Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. 

Pemuda memeiliki kelebihan seperti, memiliki akses ke informasi dan teknologi modern, namun tetap terhubung dengan nilai-nilai dan tradisi keluarga, membawa ide-ide baru dan inovatif ke dalam keluarga dapat memperkuat komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga sehingga saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan, serta dapat menjaga nilai-nilai luhur keluarga, seperti rasa hormat, kepedulian, dan gotong royong di tengah arus globalisasi.

 Sehingga dengan memiliki kesempatan, potensi, dan prospek untuk berkontribusi lebih banyak dan berperan lebih aktif dalam kemajuan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, diharapkan generasi muda dapat memanfaatkan kesempatan, potensi, dan kekuatan yang mereka miliki itu untuk memajukan diri dan masyarakat (Suprayitno & Wahyudi, 2020).

Sebagai jembatan antara tradisi dan perubahan zaman dalam keluarga, seorang pemuda dapat berperan dalam berbagai hal. Khususnya akan dibahas secara spesifik untuk pemuda di Minangkabau. 

Hal ini dikarenakan masyarakat suku Minangkabau di Sumatera Barat terkenal dengan tradisi dan norma sosial yang kaya akan nilai-nilai moral dan kebijaksanaan. Nilai-nilai ini dilestarikan melalui berbagai kebiasaan dan aturan adat yang sejalan dengan prinsip "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah". Adapun tradisi yang umum dilakukan pada keluarga Minangkabau oleh generasi tua, seperti makan bajamba, batagak panghulu, dan turun mandi.

Tradisi makan bajamba merupakan tradisi yang mencerminkan budaya kebersamaan dan kekeluargaan dalam masyarakat Minangkabau. Tradisi ini dilakukan dengan duduk bersama di satu tempat, berkumpul erat, dan bersantap hidangan bersama (Pakasi, 2023).

 Letak perbedaan lainnya dari makan bajamba dengan makan biasa adalah cara menghidangkannya, yaitu dengan piring besar dan dimakan bersama-sama. Namun, realitanya tradisi ini jarang dilakukan oleh generasi muda sekarang, dan digantikan dengan makan bersama yang menggunakan piring biasa. 

Padahal tradisi makan bajamba bukan hanya tentang menikmati hidangan bersama, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kesetaraan. Ketika duduk bersama dalam lingkaran, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil makanan dan bertukar cerita. Hal ini menandakan bahwa tidak ada perbedaan status sosial dalam tradisi ini (Erlina & Nasrulloh, 2023).

Selanjutnya, masyarakat Minangkabau juga memiliki tradisi adat Batagak Panghulu untuk mengangkat pemimpin kaum yang disebut Panghulu atau datuak. Upacara ini dilangsungkan dengan meriah, ditandai dengan penyembelihan kerbau dan berlangsung selama satu minggu penuh (Sandora, 2021).

 Tradisi batagak panghulu ini pun kini hanya digelar di beberapa keluarga Minangkabau di Sumatera Barat. Salah satu penyebabnya adalah memudarnya peran datuak (penghulu) di keluarga Minangkabau. Padahal, datuak di keluarga Minangkabau berperan penting dalam pembentukan karakter anggota keluarga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun