Dosen Pengampu: Septiyani Resamalasari, M.Pd.
Nama : Muhamad Ibnu
Kelas : T IPS 1/A
Mata kuliah : Konsep Dasar IPS
 Dalam dunia pengajaran Ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga
timbullah paham studi-sosial (social studies), atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosal
(IPS). Paham studi sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada
sekolah- sekolah di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.
 Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidik-an dan pengajaran, dan bukan
merupakan satu disiplin ilmu yang mandiri. Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS)
adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran
di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school). Dengan begitu, tandaslah
sudah bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosil yang dipilih dan disesuaikan
bagi penggunan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang
sederajat. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik,ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya,
dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar dan menengah.
1.Pengertian Geografi
 Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia,tempat,
lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan manusia Para pakar geografi
dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran Geografi di semarang tahun
1998, telah merumuskan konsep geografi sebagai berikut geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkupan
yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi
tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan bagian dari bumi
yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan kulit bumi). Hidrosfer
(lapisan air,perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau
permukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak lepas dari
adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Nurdin
Sumaatmaja,2001:11).
1. Macam macam pendekatan geografiÂ
Dalam geografi untuk mendekati suatu permasalahan, digunakan tiga macam pendekatan,
yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan
pendekatan komplek wilayah (regional complex approach). (Bintarto dan Surastopo, 1981 :12-
30).
1). Pendekatan keruangan
 Pendekatan keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat
penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam pendekatan keruangan ini yang harus
diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyedian ruang
yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan.
Hal ini dapat diketahui dari pengumpulan data lokasi yang terdiri dari data. Titik (point
data) seperti seperti data ketinggian tempat, data sampel tanah, data sampel bantuan,
data bidang (areal data) seperti data luas hutan, data luas daerah pertanian, dan data luas
padang alang-alang.
2). Pendekatan ekologi
 Pendekatan Ekologi mempelajari hal-hal yang mengenai interaksi antara
organisme hidup dengan lingkungan sehingga, dalam mempelajari ekologi seseorang
harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan serta
lingkungannya seerti litosfer, hidrosfer, atmosfer. Manusia merupakan salah satu
komonen organisme hidup yang berinteraksi dengan organisme lain. Oleh karena itu
munculah pengertian ekologi manusia (human ecology) dimana dipelajari interaksi
antar manusia dan antara manusi dengan lingkungannya.
3). Pendekatan Kompleks Wilayah
 Merupakan analisa keruangan dan analisa ekologi. Yang pada hakekatnya
merupakan suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang pada suatu
wilayah yang berrbeda atau dengan wilayah lain. Pada analisa ini diperhatikan pula
mengenai penyebaran fenomena tertentu dan interaksi antara variabel manusia dan
lingkungannya yang kemudian dipelajari kaitannya sebagai analisis kelingkungan.
3.Prinsi-prinsip Geografi
 Perkembangan ilmu geografi mengalami kemajuan atau modernisasi, terutama setelah
Perang Dunia II. Dalam menelaah lebih jauh mengenai ilmu geografi, terdapat prinsip geografi.
Seperti ilmu-ilmu yang lain prinsip ini digunakan sebagai dasar uraian, pengkajian,
penyingkapan gejala, variabel, dan faktor-faktor geografi. Prinsip dapat dianggap sebagai
"jiwa" pada waktu kita melakukan pendekatan terhadap objek yang kita pelajari, menurut
Nursid Sumaatmadja (1981).
 Terdapat empat prinsip geografi sebagaimana yang digunakan Nursid Sumaatmadja dalam
buku studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analis keruangan (1988,42-44), antara lain:
1. Prinsip penyebaran /spreading principle
 Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala fakta
geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu
dengan yang lain. Hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak
merata antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya..
2. Prinsip interrelasi/ Interrelationship Principle
 Prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala
fisik dan non fisik. Prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di
suatu wilayah tertentu.
3. Prinsi deskripsi/ Descriptive Principle
 Prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih
jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya
menampilkan deskrisi dalam bentuk peta. Tetapi juga dalam bentuk diagram.grafik
maupun tabel. Prinsip deskripsi digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk
merepresentasikan data dalam bentuk tabel klasifikasi, dan juga peta.
4. Prinsip korologi disebut juga prinsip keruangan. Dengan prinsip ini dapat dianalisis
gejala, fakta, dan masalah geografi. Ditinjau dari penyebaran.interrelasi,dan
interaksinya dalam ruang.
4.Macam-macam konsep geografi
 Konsep geografi merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur
ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. Konsep-konsep geografi berupa rancangan atau gambaran
objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan ilmu greografi. Geografi memiliki sepuluh
konsep-konsep esensial (Suharyono dan Moch. Amien, 1994:26-34).antara lain:
1). Konsep Lokasi
 Lokasi sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya yang dapat memberi arti
sangat menguntungkan ataupun merugikan. Lokasi digunakan untuk mengetahui
fenomena geosfer karena lokasi suatu objek akan membedakan kondisi di
sekelilingnya.
a) Lokasi absolut
 Lokasi absolute merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan
garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat
berpindah karena pedomannya pada garis astronomis bumi. Perbedaan garis astronomis
menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).
 Lokasi absolut misalnya berdasarkan gambar peta wilayah Indonesia, lokasi absolut
Indonesia terletak di antara 6 LU 11 LS sampai 95 BT-141 BT.Dari letak absolut tersebut, dapat dijelaskan bahwa lokasi paling utara negara Indonesia terletak di 6 LU
(Pulau Mianggas, Sulawesi Utara).dan lokasi paling selatan terletak di 11 LS (Pulau
Rote, Nusa Tenggara Timur).
b) Lokasi Relatif
 Lokasi relatif merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di
sekitarnya. Kondisi dan situasi dapat berupa kondisi fisik, sosial,
budaya,ekonomi,maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya.
Lokasi atau letak relativ dapat berubah sesuai sudut pandang penggunaanya karena
digambarkan melalui objek-objek yang diberi nama.misalnya nama
benua,samudra,pulau, laut, dan sebagainya. Misalnya lokasi relatif Indonesia di antara
dua benua, yakni benua Asia dan Australia, serta di antara dua samudra, yakni samudra
Hindia dan samudra pasifik.
2). Konsep Jarak
 Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial,
ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang
bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan
kehidupan dan teknologi. Dalam geografi dibedakan antara dua jenis jarak yakni jarak
absolut dan jarak relatif.
a). Jarak Absolut
 Jarak absolut merupakan ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau
dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter.kilometer,dan
sebagainya.Jarak absolut merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah- ubah.
Misalnya jarak antara Bandung dan Jakarta adalah 150 km.Jarak tersebut diukur
memanjang dari titik A (Bandung) dan titik B (Jakarta) dan dihitung dengan satuan
kilometer.
c) Jarak Relatif
 Jarak relatif merupakan jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu atau
lamanya perjalanan. Misalnya jarak antara Jakarta ke Bandung di tempuh dalam waktu
dua jam melewati Tol Purbaleunyi. Jarak relatif tersebut akan berbeda apabila
perjalanan tersebut tidak melalui jalan tol Purbaleunyi atau jika lalu lintas jalan tol
sedang macet.
3). Konsep Aksebilitas/Keterjangkauan
 Keterjangkauan merupakan tingkat kemudahan untuk menjangkau suatu tempat
yang ditentukan oleh sarana yang digunakan,alat komunikasi yang digunakan dan
sebagainya.Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan
dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat
dipakai. Dengan demikian.konsep keterjangkauan ini terkait dengan kemudahan untuk
dijangkau.Kemudahan untuk dijangkau ditentukan oleh kondisi medan prasarana jalan, dan ketersediaan angkutan. Jarak berpengaruh jika medannya sulit dijangkau.Suatu
tempat dapat dikatakan dalam keadaan terasing atau terisolasi jika tempat itu sukar
dijangkau dari tempat-tempat lain.
4). Konsep Pola
 Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer sebagai akibat interaksi
antarkomponen yang ada, seperti pola aliran sungai.pola pemukiman penduduk.dan
lain-lain. Misalnya pola pemukiman di kota besar di Indonesia dibangun berhimpitan.
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka
bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai,persebaran vegetasi jenis tanah,
dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran
penduduk.mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal)
5). Konsep Morfologi
 Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi). Bentuk muka bumi (relief
muka bumi) dapat berbentuk dataran luas deretan pegunungan dengan lereng-lereng
tererosi lembah-lembah, dan dataran alluvial. Kajian morfologi berkaitan dengan
bentuk lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi dan
deposisi), serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kondisi geologi,tebal
tanah,iklim, ketersediaan air, penggunaan lahan, serta jenis vegetasi yang dominan
6). Konsep Aglomerasi
 Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit karena saling
menguntungkan,baik yang berkaitan dengan kesejenisan maupun faktor-faktor umum
yang menguntungkan. Dalam geografi dikenal istilah aglomerasi industri, yaitu
pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya dapat
optimal. Contohnya industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun
di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat permukiman penduduk: industri berat
yang memerlukan bahan mentah seperti batubara dan besi baja,penentuan lokasi
pabriknya cenderung mendekat sumber bahan mentah Aglomerasi industri ini dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) yakni aglomerasi primer dan aglomerasi sekunder.
a). Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi
b).aglomerasi sekunder adalah jika perusahaan yang baru beroperasi merupakan
perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama
atau yang sudah ada dalam wilayah aglomerasi
Dengan adanya istilah aglomerasi, yaitu pengelompokan,maka ada pula istilah
deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang
terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.Pemicu lahirnya perusahaan- perusahaan
yang melakukan deglomerasi adalah:
1) Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri
2) Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai
untuk perumahan dan kantor pemerintah..
3) Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat
4) Sarana dan prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah
buruh masih rendah.
7). Konsep Nilai Kegunaan
 Fenomena nilai kegunaan atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif,artinya
tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk. Daerah pantai berpasir yang
landai dengan perairan jernih belum tentu memiliki kegunaan yang besar bagi
penduduk setempat. Apalagi,jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi pada
pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyak jalan darat yang dapat ditempuh.
Sebaliknya,bagi masyarakat kota yang hidup berkecukupan,daerah pantai bagi sebagian
orang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.yaitu sebagai tempat rekreasi dan pariwisata.
Pusat kota umumnya memiliki nilai kegunaan yang tinggi bila dibandingkan dengan
daerah pinggiran yang jauh dari pusat-pusat kegiatan perekonomian, pusat
pemerintahan, dan terisolasi.
8). Konsep Interaksi dan Interdependensi
 Interaksi merupakan peristiwa yang saling memengaruhi antara objek atau tempat
satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan
yang tidak selalu sama dengan kondisi yang ada di tempat atau wilayah lain. Oleh
karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara yang satu dan
yang lain.
Daerah pedesaan memproduksi hasil-hasil pertanian, dan daerah perkotaan
memproduksi barang industri dan jasa. Akibatnya terjadi interaksi antara penduduk
yang berada di daerah pedesaan dengan penduduk yang berada di daerah perkotaan.
9). Konsep Deferensiasi Areal
 Konsep ini menunjukkan adanya perbedaan antara satu tempat dengan tempat lain
atau satu wilayah dengan wilayah yang lain. Di setiap tempat atau wilayah,terwujud
hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan baik bersifat alam maupun
kehidupan.
10). Konsep Keterkaitan Keruangan
 Konsep keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat
keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau
ruang,baik yang menyangkut fenomena di suatu tempat atau ruang,baik yang
menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun sosial kemanusiaan.
 Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
manusia,tempat.lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan manusia Para pakar geografi dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran Geografi di
semarang tahun 1998, telah merumuskan konsep geografi sebagai berikut: geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkupan yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek
studi geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan
bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan kulit bumi).
Hidrosfer (lapisan air.perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).pada konsep ini, geosfer atau
ermukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak lepas dari
adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Nurdin
Sumaatmaja,2001:11). Dan didalam geografi juga terdapat istilah konsep geografi, yaitu
merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur ilmu ataupun hakikat
suatu ilmu. Konsep-konsep geografi berupa rancangan atau gambaran objek, proses, atau
apapun yang berkaitan dengan ilmu greografi. Geografi memiliki sepuluh konsep-konsep
esensial (Suharyono dan Moch. Amien. 1994:26-34).yang di antaranya yaitu konsep lokasi,
konsep jarak, konsep aksebilitas atau keterjangkauan, konsep pola.konsep morfologi, koonsep
aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan interpedensi, Konsep Deferensiasi
Areal dan keterkaitan keruangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H