Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu
Muhammad Ibnu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Game

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep konsep geografi

19 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KONSEP KONSEP GEOGRAFI

Dosen Pengampu: Septiyani Resamalasari, M.Pd.

Nama : Muhamad Ibnu

Kelas : T IPS 1/A

Mata kuliah : Konsep Dasar IPS

 Dalam dunia pengajaran Ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga

timbullah paham studi-sosial (social studies), atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosal

(IPS). Paham studi sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada

sekolah- sekolah di Amerika Serikat sejak tahun 1940-an sampai sekarang.

 Paham studi sosial dipergunakan bagi keperluan pendidik-an dan pengajaran, dan bukan

merupakan satu disiplin ilmu yang mandiri. Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS)

adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran

di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school). Dengan begitu, tandaslah

sudah bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosil yang dipilih dan disesuaikan

bagi penggunan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang

sederajat. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,

antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik,ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya,

dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah

dasar dan menengah.

1.Pengertian Geografi

 Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia,tempat,

lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan manusia Para pakar geografi

dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran Geografi di semarang tahun

1998, telah merumuskan konsep geografi sebagai berikut geografi adalah ilmu yang

mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkupan

yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi

tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan bagian dari bumi

yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan kulit bumi). Hidrosfer

(lapisan air,perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau

permukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang

menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak lepas dari

adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Nurdin

Sumaatmaja,2001:11).

1. Macam macam pendekatan geografi 

Dalam geografi untuk mendekati suatu permasalahan, digunakan tiga macam pendekatan,

yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan

pendekatan komplek wilayah (regional complex approach). (Bintarto dan Surastopo, 1981 :12-

30).

1). Pendekatan keruangan

 Pendekatan keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat

penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam pendekatan keruangan ini yang harus

diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyedian ruang

yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan.

Hal ini dapat diketahui dari pengumpulan data lokasi yang terdiri dari data. Titik (point

data) seperti seperti data ketinggian tempat, data sampel tanah, data sampel bantuan,

data bidang (areal data) seperti data luas hutan, data luas daerah pertanian, dan data luas

padang alang-alang.

2). Pendekatan ekologi

 Pendekatan Ekologi mempelajari hal-hal yang mengenai interaksi antara

organisme hidup dengan lingkungan sehingga, dalam mempelajari ekologi seseorang

harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan serta

lingkungannya seerti litosfer, hidrosfer, atmosfer. Manusia merupakan salah satu

komonen organisme hidup yang berinteraksi dengan organisme lain. Oleh karena itu

munculah pengertian ekologi manusia (human ecology) dimana dipelajari interaksi

antar manusia dan antara manusi dengan lingkungannya.

3). Pendekatan Kompleks Wilayah

 Merupakan analisa keruangan dan analisa ekologi. Yang pada hakekatnya

merupakan suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang pada suatu

wilayah yang berrbeda atau dengan wilayah lain. Pada analisa ini diperhatikan pula

mengenai penyebaran fenomena tertentu dan interaksi antara variabel manusia dan

lingkungannya yang kemudian dipelajari kaitannya sebagai analisis kelingkungan.

3.Prinsi-prinsip Geografi

 Perkembangan ilmu geografi mengalami kemajuan atau modernisasi, terutama setelah

Perang Dunia II. Dalam menelaah lebih jauh mengenai ilmu geografi, terdapat prinsip geografi.

Seperti ilmu-ilmu yang lain prinsip ini digunakan sebagai dasar uraian, pengkajian,

penyingkapan gejala, variabel, dan faktor-faktor geografi. Prinsip dapat dianggap sebagai

"jiwa" pada waktu kita melakukan pendekatan terhadap objek yang kita pelajari, menurut

Nursid Sumaatmadja (1981).

 Terdapat empat prinsip geografi sebagaimana yang digunakan Nursid Sumaatmadja dalam

buku studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analis keruangan (1988,42-44), antara lain:

1. Prinsip penyebaran /spreading principle

 Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala fakta

geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu

dengan yang lain. Hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak

merata antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya..

2. Prinsip interrelasi/ Interrelationship Principle

 Prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala

fisik dan non fisik. Prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di

suatu wilayah tertentu.

3. Prinsi deskripsi/ Descriptive Principle

 Prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih

jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya

menampilkan deskrisi dalam bentuk peta. Tetapi juga dalam bentuk diagram.grafik

maupun tabel. Prinsip deskripsi digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk

merepresentasikan data dalam bentuk tabel klasifikasi, dan juga peta.

4. Prinsip korologi disebut juga prinsip keruangan. Dengan prinsip ini dapat dianalisis

gejala, fakta, dan masalah geografi. Ditinjau dari penyebaran.interrelasi,dan

interaksinya dalam ruang.

4.Macam-macam konsep geografi

 Konsep geografi merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur

ilmu ataupun hakikat suatu ilmu. Konsep-konsep geografi berupa rancangan atau gambaran

objek, proses, atau apapun yang berkaitan dengan ilmu greografi. Geografi memiliki sepuluh

konsep-konsep esensial (Suharyono dan Moch. Amien, 1994:26-34).antara lain:

1). Konsep Lokasi

 Lokasi sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya yang dapat memberi arti

sangat menguntungkan ataupun merugikan. Lokasi digunakan untuk mengetahui

fenomena geosfer karena lokasi suatu objek akan membedakan kondisi di

sekelilingnya.

a) Lokasi absolut

 Lokasi absolute merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan

garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat

berpindah karena pedomannya pada garis astronomis bumi. Perbedaan garis astronomis

menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).

 Lokasi absolut misalnya berdasarkan gambar peta wilayah Indonesia, lokasi absolut

Indonesia terletak di antara 6 LU 11 LS sampai 95 BT-141 BT.Dari letak absolut tersebut, dapat dijelaskan bahwa lokasi paling utara negara Indonesia terletak di 6 LU

(Pulau Mianggas, Sulawesi Utara).dan lokasi paling selatan terletak di 11 LS (Pulau

Rote, Nusa Tenggara Timur).

b) Lokasi Relatif

 Lokasi relatif merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di

sekitarnya. Kondisi dan situasi dapat berupa kondisi fisik, sosial,

budaya,ekonomi,maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya.

Lokasi atau letak relativ dapat berubah sesuai sudut pandang penggunaanya karena

digambarkan melalui objek-objek yang diberi nama.misalnya nama

benua,samudra,pulau, laut, dan sebagainya. Misalnya lokasi relatif Indonesia di antara

dua benua, yakni benua Asia dan Australia, serta di antara dua samudra, yakni samudra

Hindia dan samudra pasifik.

2). Konsep Jarak

 Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial,

ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang

bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan

kehidupan dan teknologi. Dalam geografi dibedakan antara dua jenis jarak yakni jarak

absolut dan jarak relatif.

a). Jarak Absolut

 Jarak absolut merupakan ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau

dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter.kilometer,dan

sebagainya.Jarak absolut merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah- ubah.

Misalnya jarak antara Bandung dan Jakarta adalah 150 km.Jarak tersebut diukur

memanjang dari titik A (Bandung) dan titik B (Jakarta) dan dihitung dengan satuan

kilometer.

c) Jarak Relatif

 Jarak relatif merupakan jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu atau

lamanya perjalanan. Misalnya jarak antara Jakarta ke Bandung di tempuh dalam waktu

dua jam melewati Tol Purbaleunyi. Jarak relatif tersebut akan berbeda apabila

perjalanan tersebut tidak melalui jalan tol Purbaleunyi atau jika lalu lintas jalan tol

sedang macet.

3). Konsep Aksebilitas/Keterjangkauan

 Keterjangkauan merupakan tingkat kemudahan untuk menjangkau suatu tempat

yang ditentukan oleh sarana yang digunakan,alat komunikasi yang digunakan dan

sebagainya.Konsep ini tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan

dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat

dipakai. Dengan demikian.konsep keterjangkauan ini terkait dengan kemudahan untuk

dijangkau.Kemudahan untuk dijangkau ditentukan oleh kondisi medan prasarana jalan, dan ketersediaan angkutan. Jarak berpengaruh jika medannya sulit dijangkau.Suatu

tempat dapat dikatakan dalam keadaan terasing atau terisolasi jika tempat itu sukar

dijangkau dari tempat-tempat lain.

4). Konsep Pola

 Pola merupakan pola keteraturan fenomena geosfer sebagai akibat interaksi

antarkomponen yang ada, seperti pola aliran sungai.pola pemukiman penduduk.dan

lain-lain. Misalnya pola pemukiman di kota besar di Indonesia dibangun berhimpitan.

Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka

bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai,persebaran vegetasi jenis tanah,

dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran

penduduk.mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal)

5). Konsep Morfologi

 Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil

pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi). Bentuk muka bumi (relief

muka bumi) dapat berbentuk dataran luas deretan pegunungan dengan lereng-lereng

tererosi lembah-lembah, dan dataran alluvial. Kajian morfologi berkaitan dengan

bentuk lahan (landform), proses-proses yang mengiringi (erosi,sedimentasi dan

deposisi), serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti kondisi geologi,tebal

tanah,iklim, ketersediaan air, penggunaan lahan, serta jenis vegetasi yang dominan

6). Konsep Aglomerasi

 Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat

mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit karena saling

menguntungkan,baik yang berkaitan dengan kesejenisan maupun faktor-faktor umum

yang menguntungkan. Dalam geografi dikenal istilah aglomerasi industri, yaitu

pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya dapat

optimal. Contohnya industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun

di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat permukiman penduduk: industri berat

yang memerlukan bahan mentah seperti batubara dan besi baja,penentuan lokasi

pabriknya cenderung mendekat sumber bahan mentah Aglomerasi industri ini dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) yakni aglomerasi primer dan aglomerasi sekunder.

a). Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada

hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi

b).aglomerasi sekunder adalah jika perusahaan yang baru beroperasi merupakan

perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama

atau yang sudah ada dalam wilayah aglomerasi

Dengan adanya istilah aglomerasi, yaitu pengelompokan,maka ada pula istilah

deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang

terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.Pemicu lahirnya perusahaan- perusahaan

yang melakukan deglomerasi adalah:

1) Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri

2) Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai

untuk perumahan dan kantor pemerintah..

3) Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat

4) Sarana dan prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah

buruh masih rendah.

7). Konsep Nilai Kegunaan

 Fenomena nilai kegunaan atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif,artinya

tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk. Daerah pantai berpasir yang

landai dengan perairan jernih belum tentu memiliki kegunaan yang besar bagi

penduduk setempat. Apalagi,jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi pada

pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyak jalan darat yang dapat ditempuh.

Sebaliknya,bagi masyarakat kota yang hidup berkecukupan,daerah pantai bagi sebagian

orang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.yaitu sebagai tempat rekreasi dan pariwisata.

Pusat kota umumnya memiliki nilai kegunaan yang tinggi bila dibandingkan dengan

daerah pinggiran yang jauh dari pusat-pusat kegiatan perekonomian, pusat

pemerintahan, dan terisolasi.

8). Konsep Interaksi dan Interdependensi

 Interaksi merupakan peristiwa yang saling memengaruhi antara objek atau tempat

satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan

yang tidak selalu sama dengan kondisi yang ada di tempat atau wilayah lain. Oleh

karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara yang satu dan

yang lain.

Daerah pedesaan memproduksi hasil-hasil pertanian, dan daerah perkotaan

memproduksi barang industri dan jasa. Akibatnya terjadi interaksi antara penduduk

yang berada di daerah pedesaan dengan penduduk yang berada di daerah perkotaan.

9). Konsep Deferensiasi Areal

 Konsep ini menunjukkan adanya perbedaan antara satu tempat dengan tempat lain

atau satu wilayah dengan wilayah yang lain. Di setiap tempat atau wilayah,terwujud

hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan baik bersifat alam maupun

kehidupan.

10). Konsep Keterkaitan Keruangan

 Konsep keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat

keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau

ruang,baik yang menyangkut fenomena di suatu tempat atau ruang,baik yang

menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun sosial kemanusiaan.

 Geografi di artikan sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang

manusia,tempat.lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung kehidupan manusia Para pakar geografi dalam seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran Geografi di

semarang tahun 1998, telah merumuskan konsep geografi sebagai berikut: geografi adalah ilmu

yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang

kelingkupan yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek

studi geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi pada hakikatnya merupakan

bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan kulit bumi).

Hidrosfer (lapisan air.perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).pada konsep ini, geosfer atau

ermukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang

menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak lepas dari

adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Nurdin

Sumaatmaja,2001:11). Dan didalam geografi juga terdapat istilah konsep geografi, yaitu

merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur ilmu ataupun hakikat

suatu ilmu. Konsep-konsep geografi berupa rancangan atau gambaran objek, proses, atau

apapun yang berkaitan dengan ilmu greografi. Geografi memiliki sepuluh konsep-konsep

esensial (Suharyono dan Moch. Amien. 1994:26-34).yang di antaranya yaitu konsep lokasi,

konsep jarak, konsep aksebilitas atau keterjangkauan, konsep pola.konsep morfologi, koonsep

aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan interpedensi, Konsep Deferensiasi

Areal dan keterkaitan keruangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun