Mohon tunggu...
Muhammad Husyain Al Ghozy
Muhammad Husyain Al Ghozy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Mahasiswa Manajemen FakultasEkonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perilaku Konsumen terhadap Minuman Boba Kamsia

15 Desember 2023   18:55 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minuman boba merupakan minuman yang digemari pemuda jaman sekarang. Boba sampai saat ini masih berkembang, terutama dengan merek-merek terbaru yang bermunculan . Minuman boba pertama kali muncul pada tahun 1980an di negara Taiwan. Anak milenial merupakan salah satu target usaha boba untuk menarik minat beli minuman boba, karena minuman boba merupakan minuman yang praktis dengan tekstur boba yang kenyal yang menjadikan gaya tarik tersendiri
Ramainya minuman boba membuat banyak brand lokal baru yang mengisi persaingan  pasar minuman boba saat ini. Sebagai isian minuman terbaru para brand lokal seperti milk tea, smoothie, the, kopi ataupun jus. Industri minuman sendiri sudah bukan lagi untuk produk konsumsi dasar semata, namun sudah menjadi sebagian untuk bentuk gaya hidup. Dengan adanya sosial media yang sangat berpengaruh dalam pengembangan usaha yang mampu membuat trend yang mudah berkembang pesat di era sekarang ini.
Kelemahan terhadap produk boba adalah bahan yang cepat basi jika tidak diperkirakan pembuatanya untuk dijual, karena boba terbuat dari tepung tapioca. Masa awet dari boba yang sudah matang ini awet cumin dua hari dan boba jarang sekali diminati saat musim dingin ataupun hujan. Maka dari itu untuk penjualan minuman boba tidaklah terlalu banyak menyediakan boba tersebut, supaya tidak terbuang dan basi saat belum dijual. Keunggulan dari boba bisa dipadukan dengan berbagai varian rasa atau toping. Produk boba sangatlah diminati banyak kalangan anak milenial atau gen-z, maka itu sangat rekomendasi penjualan boba di era sekarang ini.
 
Tabel Data Penjualan Kamsia Boba Teluk Betung Periode Tahun 2020–2021
Tahun 2020
Tahun 2021
Bulan
Jumlah
%
Bulan
Jumlah
%
Januari
Rp27.300.000
 
Januari
Rp17.300.000
 
 
Februari
 
Rp14.150.000
- 48%
 
Februari
 
 
Rp16.150.000
 
 
-7%
Maret
Rp15.250.000
8%
Maret
Rp182.520.000
1030%
April
Rp17.900.000
17%
April
Rp17.340.000
-90%
Mei
Rp15.500.000
-
13%
Mei
 
Rp16.500.000
 
-5%
Juni
Rp16.150.000
4%
Juni
Rp16.550.000
0%
Juli
Rp16.700.000
3%
Juli
Rp15.500.000
-6%
Agustus
Rp17.300.000
4%
Agustus
Rp17.500.000
13%
September
Rp19.230.000
11%
September
Rp20.340.000
16%
Oktober
Rp20.910.000
9%
Oktober
Rp20.820.000
2%
November
Rp18.750.000
-
10%
November
 
Rp18.000.000
 
-14%
Desember
Rp19.870.000
6%
 
 
 
Rata-rata
Rp18.250.833
-1%
Rata-rata
Rp32.592.727
-1%
 
 

Berdasarkan data penjualan di atas pada tahun 2021 kamsia boba megalami peningkatan terhadap pendapatan tersebut hingga Rp182.520.000
Saran terhadap kamsia boba agar menjual produk dengan menyediakan bahan yang terlalu banyak, supaya tidak ada produk boba yang tidak terjual karena boba hanya tahan satu sampai dua hari. Jika produk sering tidak terjual atau tersisa, maka akan mempengaruhi penghasila usaha tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun