Mohon tunggu...
Muhammad Husnin
Muhammad Husnin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa dan Guru

Seorang yang lahir di Demak 23 Maret 1996, Kuliah Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sebagai seorang Guru di Ponpes Bina Umat Modern Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Al-Adab Fi Ta'limi (Online Lecturer)

21 Maret 2021   21:55 Diperbarui: 21 Maret 2021   22:40 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran online (online lecture)

Topik hangat yang sering menjadi perbincangan 1 tahun terakhir ini yaitu COVID- 19. Pneumonia Coronavirus (COVID- 19)  merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). 

Munculnya wabah penyakit ini, berdampak pada berbagai bidang yang ada di masyarakat salah satunya adalah bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang lebih intens dalam perkumpulan maka pemerintah telah sepakat untuk memutuskan proses pembelajaran dilakukan via online atau yang lebih dikenal dengan istilah daring (dalam jaringan)

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) dalam  poin dua telah dijelaskan bahwasanya proses belajar dilakukan di rumah dengan memperhatikan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. 

Mengingat hal itu, maka setiap jenjang pendidikan  melaksanakan kebijakan itu mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), serta jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi penerapan kebijakan ini tentunya ada plus minus yang berdampak baik bagi peserta didik maupun guru.

Salah satu tujuan adanya pendidikan tidaklah hanya mengacu pada perbaikan ranah kognitif siswa atau mahasiswa/i. Melainkan tujuan lain yang tidak kalah penting untuk dicapai dalam pendidikan adalah terkait dengan peningkatan ranah afektif yang mengarah pada pendidikan karakter. 

Dengan adanya pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk siswa atau mahasiswa/i tidak hanya pintar dalam berpikir tetapi juga baik dan sopan dalam bertindak atau bersikap. Berbicara tentang pendidikan karakter tentunya kita tidak asing dengan istilah etika atau adab.

Menurut pendapat Prof. DR. Franz Magis Suseno etika merupakan "jenis cabang ilmu pengetahuan yang memberikan arah, pijakan, serta acuan pada seluruh tindakan manusia". Dengan pengertian tersebut jelas bahwasanya etika dalam bertindak sangatlah penting untuk diperhatikan terlebih lagi dalam proses pembelajaran. 

Terlebih lagi dalam masa pembelajaran online seperti sekarang etika dalam berkomunikasi via online oleh siswa atau mahasiswa/i terhadap guru atau dosen. Adapun etika atau adab dalam Islam yang dapat dilakukan pada saat mengikuti proses belajar daring atau via onlie meliputi:

Niat

Segala aktivitas yang kita lakukan, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali telah diatur dalam ajaran agama. Termasuk dalam menjalankan kewajiban kita dalam menuntut ilmu. Belajar merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim. Dikarenakan belajar merupakan salah satu bentuk ikhtiar kita kepada sang Khalik pencipta alam semesta yaitu Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat berupa kecerdasan. 

Menengok salah satu hadis nabi yang berbunyi Innamaa a'maalu binniyaati yang artinya segala sesuatu itu tergantung dengan niatnya. Untuk itu agar  mendapatkan keberkahan dan keridhoan Allah SWT sebagai seorang muslim sejati hendaknya kita menjalankan ajaran Nabi Muhammad salah satunya adalah pengamalan niat disetiap aktivitas yang kita lakukan. 

Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, niat yang kuat dalam mengikuti setiap mata kuliah untuk para mahasiswa/i sangat besar pengaruhnya. Dengan niat yang ikhlas serta hanya mengharap ridho-Nya insya Allah transfer ilmu antara dosen dan mahasiswa/i dapat berjalan lancar. Ilmu dapat terserap baik oleh mahasiswa/i meskipun dengan keterbatasan bertatap muka secara offline.

Tawadhu'

Jati diri setiap muslim hendaknya memiliki sikap tawadhu'. Tawadhu' terhadap guru atau dosen merupakan tindakan yang tidak boleh diabaikan. Apalagi pada masa pandemi ini sikap tawadhu' dirasa sangat penting mengingat itu adalah salah satu bentuk penghormatan siswa atau mahasiswa/i terhadap guru atau dosen. 

Beberapa contoh sikap tawadhu' dalam mengikuti pembelajaran online yaitu memperhatikan penjelasan guru atau dosen (diam dan menyimak), tidak berbicara ketika guru atau dosen sedang menjelaskan, serta mengikuti peraturan saat pembelajaran via online seperti mute microphone saat guru atau dosen sedang menjelaskan dan selalu menyalakan kamera (on camera). Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al- A'raf ayat 204 yang artinya Dan apabila dibacakan Al- Qur'an, maka dengarkanlah baik- baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Berperilaku baik/ sopan

Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk berperilaku baik terhadap segala aktivitas kita, tidak luput dalam menuntut ilmu. Dalam melaksanakan pembelajaran online hendaknya kita menerapkan sikap baik/ sopan kepada guru ataupun dosen terkhusus pada saat kita akan menyampaikan argument kita di dalam class meet.  

Penyampaian argument atau pendapat dikta di dalam forum kelas online hendaknya dilakukan secara sopan dan baik yaitu mengacungkan tangan (raise hand) terlebih dahulu, mengucapkan salam serta memperkenalkan diri, menyampaikan argumen atau pendapat kita dengan sopan dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan tidak lupa mengucapkan maaf dan terima kasih atau kesempatan dalam menyampaikan argument.

On Time (Tepat Waktu)

Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan kita mencerminkan bahwa orang tersebut sangat menghargai waktu dan bertindak disiplin terhadap hidupnya. Terkhusus pada saat mengikuti pembelajaran online diharapkan siswa atau mahasiswa/i tepat waktu baik dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung maupun dalam mengumpulkan tugas- tugas yang telah diberikan oleh guru atau dosen.

Semoga dengan beberapa etika atau adab dalam Islam dapat diterapkan baik oleh siswa maupun mahasiswa/i dengan baik sehingga dapat menciptakan suatu pembelajaran yang lebih efektif. Meskipun masih dalam kondisi yang tidak mengharuskan kita untuk bertatap muka secara langsung dalam proses pembelajaran, semoga kita selalu dijaga agar tetap semangat dalam menjalanakan segala aktivitas dan tanggung jawab kit. Serta semoga apa yang telah kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun