Menebang pohon tidak sebercanda itu.
Seperti tontonan komedi dengan segala kelucuannya.
Menebang pohon tidak sesenang itu, bagaikan singa yang memakan mangsanya dengan lahap.
Isu-isu lingkungan kerap terpinggirkan dengan isu lainnya.
Kalaupun ada, walau itu penting, dikemas kurang begitu menarik.
Melalui Prosa Liris Lingkungan ini, mari kita mencoba berpikir dan merenung.
Menebang pohon tidak sebercanda itu, menggunduli hutan untuk kepentingan sesaat yang menikmati hanya segelintir orang  dan berjanji akan melakukan reboisasi.
Menebang pohon tidak sebercanda itu...
Pernahkah kita berpikir, apa dampak dari menebang pohon?.
Pernakah kita merenung, apa yang akan kita wariskan ke anak cucuk kita kelak di masa depan?, kecuali dengan kehidupan yang layak.
Menebang pohon berarti memicu terjadinya longsor, kekeringan, keanekaragaman hayati dapat punah, sumber daya air akan menurun, memperburuk polusi udara.
Salah satu yang dapat diwariskan ke anak cucu kita adalah kondisi udara yang baik, bukan polusi udara yang baik.
Mari menanam dan merawat pohon dimulai dari diri sendiri dan keluarga sebagai langkah awal untuk kita, keluarga, generasi selanjutnya dan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI