Mohon tunggu...
Muhammad Holik Okdiansyah
Muhammad Holik Okdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Hobi Saya bermain game dan sepakbola.berminat tentang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Games

Permainan Anak 90-an: Warisan Budaya yang Patut Diketahui Generasi Zaman Sekarang

14 Agustus 2024   23:15 Diperbarui: 14 Agustus 2024   23:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada era 1990-an, anak-anak menemukan kebahagiaan melalui permainan yang sederhana namun penuh makna. Saat itu, teknologi belum mendominasi kehidupan sehari-hari, dan permainan tradisional menjadi sarana utama bagi anak-anak untuk bersosialisasi, belajar, dan berolahraga. Meski terlihat sederhana, permainan-permainan ini mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat penting untuk perkembangan karakter anak. 

Sayangnya, dengan pesatnya perkembangan teknologi, banyak permainan tradisional ini mulai dilupakan oleh generasi sekarang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenalkan kembali permainan-permainan ini kepada anak-anak masa kini, agar mereka dapat merasakan manfaat yang sama seperti yang dirasakan oleh anak-anak pada era 90-an.

1. Petak Umpet: Melatih Strategi dan Kerja Sama

Petak umpet adalah salah satu permainan yang paling populer di kalangan anak-anak 90-an. Dalam permainan ini, satu anak bertugas sebagai pencari, sementara yang lainnya bersembunyi di berbagai tempat. Permainan ini mengajarkan anak-anak untuk berpikir strategis dalam memilih tempat bersembunyi yang aman dan sulit ditemukan. 

Selain itu, petak umpet juga melibatkan kerja sama, terutama ketika anak-anak saling membantu untuk tetap tersembunyi. Melalui petak umpet, anak-anak belajar pentingnya kerja sama dan komunikasi, serta bagaimana merancang strategi untuk menghindari pencarian.

2. Kelereng: Mengasah Ketelitian dan Keterampilan Motorik

Kelereng, atau yang sering disebut gundu, adalah permainan yang melibatkan keahlian dan ketepatan. Anak-anak berlomba untuk menembak kelereng lawan keluar dari lingkaran yang digambar di tanah. Permainan ini mengajarkan pentingnya fokus, ketelitian, dan koordinasi antara tangan dan mata. 

Kelereng juga mengajarkan anak-anak tentang konsep sportifitas, di mana mereka harus menerima kekalahan dengan lapang dada dan merayakan kemenangan dengan bijaksana. Selain itu, permainan ini mengasah keterampilan motorik halus dan kasar anak, karena mereka harus mengontrol kekuatan dan arah tembakan dengan tepat.

3. Lompat Tali: Melatih Ketangkasan dan Kebugaran

Lompat tali adalah permainan yang membutuhkan ketangkasan dan ritme. Dalam permainan ini, seutas tali diayunkan oleh dua anak, sementara yang lainnya bergantian melompat. Semakin cepat tali berayun, semakin sulit untuk melompat tanpa tersangkut. Lompat tali tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga melatih konsentrasi dan koordinasi. 

Selain itu, permainan ini mengajarkan anak-anak tentang kerja sama dan solidaritas, karena mereka harus mengatur irama ayunan tali agar teman-teman mereka bisa melompat dengan baik. Permainan ini juga memupuk rasa percaya diri dan keberanian, terutama ketika anak-anak berhasil melompati tali dengan kecepatan yang tinggi.

4. Bentengan: Mengajarkan Strategi, Kecepatan, dan Kerja Sama Tim

Bentengan adalah permainan yang sangat populer di kalangan anak-anak 90-an, yang melibatkan dua tim yang berusaha untuk menyerang benteng lawan dan menangkap anggota tim lawan. Setiap tim memiliki "benteng" yang harus dipertahankan sambil mencoba untuk merebut benteng lawan. 

Permainan ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya perencanaan strategis, kecepatan, dan kerja sama tim. Anak-anak belajar untuk berkolaborasi dengan teman-temannya, membagi tugas, dan mengatur strategi untuk memenangkan permainan. Bentengan juga mengajarkan anak-anak tentang kepemimpinan, di mana mereka belajar untuk memimpin dan mengikuti perintah demi mencapai tujuan bersama.

5. Congklak: Meningkatkan Kemampuan Berhitung dan Strategi

Congklak adalah permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Dalam permainan ini, pemain menggunakan papan kayu berlubang dan biji-bijian untuk bermain. Setiap pemain harus memindahkan biji-bijian dari satu lubang ke lubang lainnya dengan tujuan mengumpulkan biji sebanyak mungkin di lubang utama mereka. 

Congklak mengajarkan anak-anak tentang berhitung, strategi, dan perencanaan. Mereka harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk memaksimalkan jumlah biji yang mereka kumpulkan sambil menghalangi lawan untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, congklak juga mengajarkan kesabaran dan ketelitian, karena permainan ini memerlukan konsentrasi tinggi dan perhitungan yang cermat.

6. Ular Naga: Mengajarkan Kekompakan dan Keceriaan

Ular naga merupakan permainan kelompok yang dimainkan oleh banyak anak. Dalam permainan ini, anak-anak berbaris membentuk rantai panjang sambil berpegangan pada pundak teman di depannya. Dua anak lainnya berperan sebagai gerbang yang akan "menangkap" bagian belakang dari barisan ular naga saat melintasi gerbang tersebut. 

Permainan ini penuh dengan keceriaan dan tawa, karena melibatkan lari dan tangkap-tangkapan. Ular naga mengajarkan anak-anak tentang kekompakan dan pentingnya bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Mereka juga belajar untuk menjadi cepat dan tanggap dalam merespons situasi yang berubah-ubah.

7. Engklek: Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi

Engklek, atau yang juga dikenal sebagai permainan hopscotch, adalah permainan yang melibatkan melompat-lompat di atas kotak-kotak yang digambar di tanah. Setiap pemain bergiliran melompat dengan satu kaki, melewati kotak-kotak sambil melempar batu kecil atau pecahan genting. Engklek sangat efektif dalam meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh anak. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan anak-anak tentang giliran, kesabaran, dan ketekunan. Mereka harus menunggu giliran dengan sabar dan melompat dengan hati-hati agar tidak keluar dari garis yang telah ditentukan.

Kesimpulan: Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai dari Permainan Tradisional

Permainan anak-anak 90-an adalah lebih dari sekadar hiburan. Mereka adalah sarana pembelajaran yang kaya akan nilai-nilai yang penting untuk perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Di tengah gempuran teknologi modern, permainan-permainan ini menawarkan alternatif yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Mengenalkan kembali permainan tradisional ini kepada anak-anak masa kini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif yang mungkin tidak bisa diperoleh melalui permainan digital.

Permainan ini juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Dengan mengenalkan permainan-permainan ini kepada generasi sekarang, kita tidak hanya menjaga tradisi yang kaya, tetapi juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan tumbuh melalui cara yang lebih alami dan interaktif. 

Selain itu, permainan-permainan ini memungkinkan anak-anak untuk lebih banyak bergerak, berinteraksi langsung dengan teman-teman, dan merasakan kebahagiaan sederhana yang datang dari kebersamaan. Warisan permainan 90-an ini adalah harta yang patut dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun