Mohon tunggu...
Muhammad Hisan
Muhammad Hisan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Setitik Cerita Kopi Manglayang

15 April 2019   01:00 Diperbarui: 15 April 2019   01:06 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setitik Cerita Kopi Manglayang

Bukan lagi sekadar penghilang rasa kantuk atau teman sarapan pagi, minum kopi kini sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia.

Bahkan, kopi menjelma jadi simbol pergaulan di segala usia. Semakin banyak penikmat kopi, dari anak muda sampai orang tua, pria hingga wanita Seiring dengan tren tersebut, makin banyak pula pecinta kopi yang tertarik untuk bisa membuat kopi sendiri 

Sebagian hanya untuk hobi atau kegiatan di waktu luang. Sebagian lain ingin belajar meracik kopi sebagai modal mendirikan usaha kedai atau kafe kopi.

Maklum, minat kopi yang kian tinggi berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah kedai dan kafe Keinginan masyarakat untuk belajar membuat kopi jelas menjadi lahan menjanjikan bagi profesi pengajar kopi.

Apalagi, bagi mereka yang sudah berpengalaman lama di bidang kopi dan cukup ilmu untuk dibagikan pada orang lain.

Setitik cerita kopi manglayang, Manglao Coffe yang di awali dari yayasan bidang pendidikan yang membuka lebih lebar ke bidang wirausaha kopi dari hulu ke hilir, awal mula Manglao Coffe terbentuk untuk membantu memenuhi keperluan administrasi  yayasan yang bergerak di bidang pendidikan TK, SD dan SMP yang di bentuk untuk mensejahterakan anak-anak yang berada di sekitar gunung manglayang lebih tepatnya di desa pasir angin Kecamatan Cilengkrang.

Manglao Coffee | dokpri               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Manglao Coffee | dokpri googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});

Manglao Coffe sangat memperhatikan proses pengolahan, di petik dan di proses dengan penuh kesabaran untuk menghasilkan rasa kopi yang khas dan memiliki biji kopi yang berkualitas, Manglao Coffe bermitra dengan para petani yang ada di gunung manglayang sehingga Manglao Coffe dengan mudah mendapatkan bahan baku untuk mengolah kopi arabika

Sehingga para petani kopi yang ada di gunung manglayang dengan mudah juga menjual hasil taninya dengan harga yang standar sehingga hasil panen petani kopi manglayang tidak di beli dengan harga murah oleh para tengkulak, ini adalah salah satu cara Manglao Coffe mensejahterakan para petani yang ada di gunung manglang agar para petani terus konsisten terus menghasilkan kualitas kopi yang baik.

Untuk proses kopi di Manglao sendiri Manglao Coffe memiliki tiga proses pengolahan kopi arabika yaitu Full Wash, Honey, dan Natural.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun