Mohon tunggu...
Muhammad Hidayatul Haq
Muhammad Hidayatul Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikir Rasional: Rahasia Keuntungan Besar di Bisnis Ayam Geprek

15 September 2024   08:50 Diperbarui: 15 September 2024   08:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu fokus pada trend, kurang inovasi.

Meskipun ayam geprek populer, bisnis yang hanya mengandalkan trend tanpa inovasi sering kali mengalami kejenuhan. pengusaha yang tidak berpikir rasional sering mengabaikan pentingnya pemasaran produk, seperti menciptakan variasi menu atau memberikan nilai tambah unik untuk pelanggan. akibatnya, pelanggan beralih ke kompetitor yang lebih inovatif dan menawarkan sesuatu yang baru.

Kurangnya evaluasi dan penyesuaian.

Banyak bisnis ayam geprek yang tidak melakukan evaluasi secara berkala terhadap performa mereka. mereka tidak memantau penjualan, tidak mendengarkan saran dari pelanggan, dan tidak cepat beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar. ini sering menyebabkan bisnis tersebut tidak mampu bersaing dalam jangka waktu yang panjang.

Kesimpulan.

Fenomena banyaknya bisnis ayam geprek yang gulung tikar meskipun permintaannya tinggi adalah akibat dari strategi yang tidak rasional dan perencanaan yang lemah. untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang kompetitif ini,pengusaha perlu menerapkan pendekatan yang rasional dalam setiap aspek bisnis mulai dari riset pasar, penentuan harga, hingga manajemen operasional dan strategi pemasaran. dengan cara ini, bisnis ayam geprek dapat berkelanjutan dan tetap menguntungkan di tengah persaingan yang ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun