Mohon tunggu...
hen dra
hen dra Mohon Tunggu... -

Lahir dijakarta, walaupun besar dan tinggal dibekasi, saat ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Istikhoroh, Empat

4 Juli 2011   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

2011.

Aku berdiri, tegak memandang langit

Gelap dan berbintang-bintang

Kecil di mata namun besar adanya

Bias-biasnya bertempur sengit

Terangnya belum ke relung

Atmosfir dan kelemahan mata

Pancarkanlah, gerhana langit!

Meledaklah, lapisan langit!.

Aku masih berdiri dan memandang ke atas

Kerlap-kerlip bintang semakin gusar

Aku masih berdiri dan memandang dari bumi

Warna-warni embun semakin bodas.

Burangrangku semakin ayu

Menggetarkan sekujur tubuh

Mengelopakkan bunga dan perdu

Menyiratkan suara dan kicau.

Burangrangku, ingatkan diriku pada istikhorohMu

Memancarkan gerhana langit dan meledakkan lapisan langit

di dasar hatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun