Semarang, 9 November 2024 – Helmi, mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro dibawah bimbingan Dr. Ir. Suryanti, M.Pi, Dr. Churun A'in, S.Pi., M.Si., dan Ir. Siti Rudiyanti, M.Si menginisiasi program Pemetaan Persebaran Fasilitas Umum sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Tapak Tugurejo. Program ini bertujuan untuk melakukan pemetaan dan analisis terhadap fasilitas umum yang ada di desa tersebut, guna mendukung perencanaan pembangunan yang lebih baik dan merata.
Fasilitas umum yang dimaksud mencakup infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, taman, pasar, tempat ibadah, hingga fasilitas olahraga dan rekreasi. Dengan pemetaan yang sistematis, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kebutuhan dan penyebaran fasilitas umum di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi unik adalah dalam proses pembuatan peta tersebut, Helmi melibatkan peran serta masyarakat lokal untuk memetakan fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan agar fasilitas yang ada di peta sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Berikut dijelaskan proses pembuatan peta yang dilaksanakan Helmi dan tim.
Identifikasi Fasilitas Umum yang Ada:
Helmi dan tim melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi semua fasilitas umum yang tersedia di Desa Tapak Tugurejo, termasuk yang sudah beroperasi dan yang masih dalam tahap pembangunan.
Pengumpulan Data Lokasi dan Kondisi Fasilitas:
Data lokasi setiap fasilitas umum dikumpulkan, bersama dengan informasi tentang kondisi, kapasitas, dan aksesibilitas fasilitas tersebut. Ini mencakup lokasi geografis, jenis fasilitas, serta kualitas dan status operasionalnya.
Pemetaan dengan Teknologi GIS:
Menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS), data yang terkumpul dipetakan untuk memvisualisasikan distribusi fasilitas umum di desa. GIS memungkinkan analisis spasial yang membantu mengidentifikasi area yang kurang terlayani atau kebutuhan pembangunan fasilitas baru.
Analisis Kebutuhan dan Kesenjangan:
Setelah pemetaan selesai, dilakukan analisis untuk mengetahui apakah fasilitas umum tersebar secara merata atau ada area yang kekurangan fasilitas tertentu. Analisis ini akan memberi gambaran tentang kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas umum yang lebih baik dan lebih banyak.
Penyusunan Rekomendasi dan Laporan:
Berdasarkan hasil pemetaan dan analisis, Helmi menyusun laporan lengkap dengan rekomendasi untuk pengembangan fasilitas umum di desa, serta prioritas pembangunan yang diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut merupakan tampilan peta saat masih diproses pada software GIS.
Kemudian, setelah melalui proses layouting dan finalisasi, hasil dari peta fasilitas umum di Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang dapat dilihat pada gambar berikut.
Manfaat Program Pemetaan Persebaran Fasilitas Umum
Perencanaan Pembangunan yang Lebih Baik: Dengan pemetaan yang tepat, pemerintah dan masyarakat dapat merencanakan pembangunan fasilitas umum yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan.
Mengidentifikasi Kesenjangan Fasilitas: Program ini membantu mengidentifikasi area yang kurang terlayani, sehingga langkah-langkah pembangunan dapat lebih difokuskan di wilayah yang membutuhkan fasilitas tambahan.
Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat: Dengan mengetahui lokasi fasilitas umum yang ada, masyarakat dapat mengakses fasilitas yang mereka butuhkan dengan lebih mudah dan cepat.
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Pemetaan ini juga akan memberikan dasar untuk pengembangan fasilitas umum yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Mendorong Partisipasi Masyarakat: Program ini juga mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dengan memberikan mereka data yang akurat tentang fasilitas umum yang ada di desa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H