Sengon Laut
Pada daratan tanah yang terhampar luas di Pulau Jawa ini, banyaknya gedung-gedung tinggi di perkotaan, dan berbagai macam kebutuhan kehidupan yang berbahan baku kayu. Pernahkah anda mendengar sengon? Sengon adalah salah satu jenis kayu yang sedang marak dibudidayakan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Hal ini dikarenakan kondisi tanah pada daerah ini kurang subur, tanah tandus dan bukan tanah persawahan. Pohon sengon termasuk pohon yang mempunyai masa panen yang lebih cepat dibandingkan pohon kayu lain yakni 6-7 tahun serta perawatanya lebih mudah.
Solusi untuk petani yang memiliki tanah yang kurang subur, pohon sengon adalah solusi yang handal untuk mengatasi perekonomian rakyat disekitarnya. Mengapa? karena dengan modal yang secukupnya dapat menghasilkan penghasilan yang memuaskan. Sengon sudah tidak asing lagi dikalangan pasaran, Kualitas yang dapat diperoleh dengan pengolahan yang sederhana. Sengon memiliki jenis – jenisnya yaitu sengon laut dan sengon buton, sengon laut yang terbagi macamnya lagi seperti sengon laut biasa dan sengon salomon.
Penanaman pohon sengon biasanya hanya dengan jarak bibit antara satu dengan yang lain idealnya sekitar 2 x 2m, untuk jarak minimalnya 1,5 x 1,5m. Musim tropis yang setiap hari dan bulannya tidak menentu bukan penghambat untuk sengon berkembang. Dan harga bibit yang terjangkau yaitu eceran kurang dari 1000 bibit harganya mencapai Rp. 1000 - Rp. 1500. Harga partai lebih dari 1000 bibit harganya mencapai Rp. 750 - Rp. 1000
Perawatan pohon sengon juga cukup memakai pupuk kandang, diusia setahun pohon sengon yang rentan dari berbagai macam ancaman hama maupun cabang liar yang tumbuh, maka cara penangannya adalah dengan memotong cabang-cabang pohon tersebut dengan jarak 30 – 50 cm dari batang besar pohon sengon. Cabang cabang yang dipotong ini tidak begitu saja dibuang melainkan dimanfaatkan untuk case barang-barang eksport serta di manfaatkan pula untuk kebutuhan sehari-hari seperti kayu bakar.
[caption id="attachment_373640" align="aligncenter" width="432" caption="Jefry Pengusaha muda pohon sengon"]
Pemasaran kayu dari pohon sengon ini masih tergolong marak di industri nasional, karena menurut Muhammad Jefry F. berumur 22 tahun asal Jember sejak pertama kali ia memulai usaha sengon di tahun 2010 saat akhir sekolah menengah atas. Dengan modal awal 1000 bibit, pria yang mempunya hobi bermain video game mampu menghasilkan 250 Juta untung kotor di masa panennya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H