Mohon tunggu...
Muhammad Haykal
Muhammad Haykal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bukanlah siapa-siapa, hanya seorang mahasiswa yang menginginkan perubahan pada negerinya. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dilema Sang Satrio Piningit

17 Februari 2015   07:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:03 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau saja dulu Prabowo yang jadi Presidennya akan sangat mudah baginya untuk ‘terjerumus’ ke jalanseorang diktator. Karena semua kekuasaan berada ditangannya. Akan tetapi takdir menentukan bahwa Jokowi yang menang dan fakta yang ada sekarang adalah; Kita memiliki seorang Presiden yang sedang tertekan dalam keputusannya.

Memang, demi lancarnya kebijakan yang diambil, seorang Presiden harus bebas mengambil keputusan (Tidak adanya tekanan dari pihak manapun). Contoh nyatanya adalah Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu. Sebelum menjadi Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu dilantik dahulu menjadi ketua umum partainyaAK Partibaru dia menjadi Perdana Menteri. Begitu pula Perdana Mentri Turki sebelumnya Recep Tayyip Erdogan. Pendiri partaiAK Partiini dulunya adalah seorang anggota dariFazilet Partisiatau Virtue Party yang saat itu dipimpin oleh Necmettin Erbakan. Partai yang kental akan ideologi Islam itu tidak bisa bergerak bebas pada saat itu, disebabkan oleh tekanan dari militer.

Menaggapi hal ini, ErdoÄŸan memutuskan keluar dari partai tersebut dan mendirikan Partai yang bernamaAK Parti,sehingga banyak petinggi-petinggi dari Virtue Party pada saat itu membencinya dan dianggap sebagai pengkhianat.

Namun, saat ini AK Parti adalah partai nomor satu di Turki dan Erdogan telah berhasil menjadi Perdana Mentri Turki pada masa 2003 – 2014 dan berhasil pula dalam pemilu Presiden 2014-2019.

Ringkasnya, kalau memang kubu PDI-Perjuangan dan Presiden Joko Widodo bertekad berkerja untuk pembangunan negeri, hanya ada dua jalan yang harus mereka pilih: Jalan yang pertama, mereka harus melantik Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum PDI-Perjuangan, karena tidak mungkin ada pemimpin negeri yang dipimpin! Dan yang kedua adalah, Jokowi harus berani membentuk partai baru agar terbebas dari belenggu PDI-Perjuangan. Dan yang perlu diingat, ini bukanlah pengkhianatan! Karena Jokowi harus memilih antara partai atau rakyat!

Untuk baca lebih lanjut:
https://muhammadhaykall.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun