Ia telah usai membeli pentolan, kami bergegas menuju tempat pelantikan. Sebelum masuk ke tempat pelantikan saya mengajaknya untuk membeli air minum terlebih dahulu ke warung-warung terdekat. Setelah usai, kamu pun langsung masuk ke tempat lingkungan.
Pelantikan berjalan lancar dan ia pun cukup tenang dengan suasana baru yang ia temui. Berfoto bersamanya dan juga teman-teman. Ia hanya mengeluh bahwa ia lapar dan ingin segera pulang. Tapi, karena hujan saya menyuruhnya untuk menanti sebentar.
Hujan redah dan dia pulang. Bola mata sipitnya masih membekas, meski dirinya telah pulang menuju kosan. Perempuan bermata sipit, ia telah ku lukis dalam sebuah cerita meski masih jauh dari sempurna.
Telah ku taburi namanya dengan kata, meski nanti akan patah. Tapi, percayalah kau tak akan lekas dilibas zaman. Kau abadi dalam dada dan juga dunia. Sehat-sehat terus ya. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H