Berbalut kebaya kain, berwajah lalayon.Lesung pipinya nampak merona menghiasi roman wajah yang meneduhkan dua mata.
Tegak dan tegar menghadapi marabahaya, meski lara sering datang mengiris dada. Tiara, perempuan berlesung pipi yang menenggelamkan setiap mata yang menatap.
Di pasifik pulau Morotai, kau lahir dan tumbuh menjadi sosok perempuan desa yang kuat. Tumbuh menjadi perempuan merdeka tanpa takut dan tunduk pada sistem yang mencekik.
Kini kau sendiri, mengurung diri dibalik bilik kesunyian yang berbunyi. Tetap tenang dan jangan takut, karena malam akan menemani mu menyelami makna kesendirian.
Dengungkan saja dengan indah ayat-ayat cinta yang kau baca didalam Al-Qur'an, agar jiwa raga mu membatin menemukan tempat terbaik menuju ketentraman paling nyaman.
Tiara, kau perempuan yang selalu ku sebut dalam doa bersama ibu ku. Tetap lugu dengan lagu-lagu santai yang kau sukai. Harap ku, semoga lesung pipi mu tetap menghias mewarnai hari yang belum tuntas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H