Mohon tunggu...
Muhammad hatta Abdan
Muhammad hatta Abdan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hatta Abdan

FB : Muhammad Hatta IG : mhattaabdan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suka Duka Mahasiswa

4 Februari 2022   00:59 Diperbarui: 4 Februari 2022   01:04 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto;Muhammad Hatta Abdan

Menjadi seorang mahasiswa merupakan suatu  kebanggaan tersendiri bagi setiap anak mudah yang pernah merasakannya. sebab, tidak semua anak remaja yang baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMA) mampu merasakan bangku perkulihan dengan mudah, besarnya biaya untuk menjadi Mahasiswa membuat sebagian dari anak-anak  yang baru lulus dari jenjang SMA lebih memilih untuk langsung bekerja saja daripada harus lanjut ke perguruan tinggi karena akan merepotkan orang tua.

Tidak ada masalah bagi saya, yang ingin menjadi mahasiswa yah silahkan saja dan yang ingin langsung mencari kerja juga silahkan, karena hidup adalah pilihan. Yang terpenting semua yang kita anggap pantas dan baik dapat membuahkan hasil yang manis di masa depan kelak.

Selain menjadi mahasiswa, kita juga adalah orang-orang perantau yang hidup disuatu tempat dengan lingkungan baru yang telah berbeda jauh dari lingkungan sebelumnya. Kemandirian, kreativitas, dan kerja keras harus sanggup kita tekuni karena menjadi seorang  perantau membutuhkan mental, kesabaran, ketabahan bahkan nyali yang kuat serta, mampu melakukan penyesuaian dengan beradaptasi antar sesama perantau dan orang disekitar tempat kita tinggal, menjalin sillahturahim dengan orang-orang baru dan  mampu berperan aktif dalam berpartisipasi untuk membantu masyarakat  tempat dimana kita tinggal.

Menjadi mahasiswa itu asyik, karena kita akan menjumpai  banyak teman dan sahabat baru yang berasal dari berbagai daerah.
Tugas dan tanggung jawab seorang mahasiswa pun tentu tidak mudah. Sebagai pelajar yang berpengetahuan kita akan diuji dan diperhadapkan dengan berbagai macam problematika. Kita akan diuji sejauh mana kita mempunyai kesiapan dan keberanian untuk tetap hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam menyampaikan hak-hak mereka yang dirampas, jika belum, maka eksistensi kita sebagai mahasiswa hanya akan sia-sia, karena eksistensi daripada mahasiswa sejatinya adalah menyuarakan kebenaran dan mengabdi untuk rakyat.

Sering kita temui di dunia kampus adalah kegiatan literasi berupa diskusi ataupun dialog yang dilakukan oleh hampir seluruh mahasiswa dari berbagai organisasi eksternal maupun internal. Aktivitas semacam ini memang telah menjadi rutinitas bagi setiap mahasiswa dimana pun, sehingga  dari beberapa mahasiswa yang sudah lulus atau sudah Sarjana ingin kembali lagi menjadi mahasiswa karena pengalaman dan kenangan saat-saat kuliah terlalu indah untuk diingat kembali.

Menjadi mahasiswa dan seorang perantau sudah berarti tempat tinggalnya adalah kos-kosan meski pun tidak semua, tapi kebanyakan hampir 95 % dari mahasiswa itu nge-kost. tinggal disebuah kelurahan yang juga banyak sekali ditempati oleh berbagai macam kalangan mahasiswa dari macam-macam daerah. Karena, sama-sama datang dari desa maka secara tidak langsung kita akan melakukan tahap-tahap penyesuaian dan perkenalan, agar rasa saling membutuhkan dan rasa saling membantu bisa kita jalin dengan baik.
Seiring waktu yang berjalan rasa persaudaraan dan persahabatan kita akan cepat terjalin, meski awalnya kita saling berjauhan. Rasa malu, ragu, dan kaku kita pun akan hilang dalam kurun waktu yang demikian cepat

Karena menjadi seorang mahasiswa harus mandiri, menyuarakan kebenaran dan berpikir luas, maka segala keperluan dan tanggung jawab baik itu tugas dari kampus, makanan dan merapikan pakaian harus dilakukan dengan sendiri karena itu juga bagian dalam  menguji kesanggupan dan ketabahan kita sebagai mahasiswa.

Jauh dari sanak saudara dan orang tua membuat kita sebagai mahasiswa terkadang menangis Sendiri jika penyakit yang kita derita saat dikampung halaman tiba-tiba datang kembali. Penyakit yang kerap kali diderita sebagai seorang mahasiswa adalah Maag, Tineapedis, Anemia, dan sebagainya ini pun akan menjadi penghambat bagi aktifitas kita untuk pergi ke kampus. karena menjadi mahasiswa harus banyak sabar, mandiri dan tabah maka kita pun akan menguatkan diri dengan sisa-sisa tenaga yang kita punya untuk bagaimna mengurus diri kita sendiri. Selain itu,  rasa lapar, kehabisan uang, dan beras juga bisa menjadi hal yang dapat membuat kita frustasi dan terus kepikiran.

Kehabisan uang dan beras bagi seorang mahasiswa adalah kekhawatiran yang akan berdampak pada timbulnya kebiasaan untuk meminjam uang.  Nominal yang dipinjam pun tidak lebih dari Rp.100.000,00-an. Untungnya, sebagai mahasiswa kita punya banyak sahabat yang bisa diajak untuk berinvestasi dalam hal peminjaman modal dengan kalimat andalan yaitu "nanti di Minggu ini kalau sudah dikirimin uang baru diganti" jika kalimat ini sudah terucap maka sudah pasti peminjaman modal akan berjalan baik dan lancar.

Selain kehabisan uang dan beras yang berdampak pada timbulnya peminjaman uang dan frustasi, Sebagian mahasiswa juga Masih sering mengeluh dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, apalagi, mahasiswa baru semester awal atau semester satu. Bukan persolan karena tugasnya sulit untuk dikerjakan, tapi tugas yang diberikan baik itu tugas kelompok maupun individu dalam satu pertemuan hampir dari semua mata kuliah, belum lagi di pertemuan berikut, hal yang demikian ini selalu berulang-berulang kali terjadi, bahkan dalam seminggu tugas yang diterima bisa sampai menumpuk seperti gunung. Inilah yang menyebabkan beberapa dari mahasiswa banyak mengeluh dan bahkan ada yang  sampai memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan perkuliahan.

Akhir dari saya, untuk seluruh teman-teman mahasiswa tetaplah komitmen memperjuangkan harapan kedua orang tua dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran untuk kemanusiaan.

Sekian Terima Kasih.

Muhammad Hatta Abdan.
(Mahasiswa Pogram Study Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Khairun Ternate).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun