Siang itu segala tekad yang ku tatah dengan sungguh berubah dalam sekejap dan tak sesuai dengan apa yang mestinya ku bicarakan dengannya. Tak sempat menanyakan namanya ia telah hilang di antara tembok-tembok yang memutih di balik anak tangga. Namun tak apa, paling tidak suaranya yang santun telah ku dengar meski tak lama memulai percakapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!