Mohon tunggu...
Muhammad Hatta
Muhammad Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca, olahraga, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Inaya Serupa Malam

14 November 2023   00:16 Diperbarui: 14 November 2023   01:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.Serupa sepertiga yang menenangkan, juga serupa bintang bulan yang menerangkan. Inaya adalah sekumpul puisi-puisi yang bercerita perihal malam, yang menjelma dengan elegan pada sudut-sudut kesunyian.

Matanya yang pekat menawan, namanya yang seindah purnama, atau tingkah lugunya yang ayu rupawan. Inaya, kau adalah syair-syair rindu yang di gaung Majnun untuk Layla di sebuah lembah yang menampung derita. 

Kau adalah rintik yang paling cantik, yang menerjang atap sebuah gubuk milik sepasang yang mencinta. Inaya, kau terlihat elok bila malam tiba, bacalah puisi ini tanpa harus bernada, cukup dalam hati agar tak alpa memaknai.

Inaya, gadis ayu penyuka pantai. Tumbuhlah menjadi kuat, jangan payah dan patah pada segala, sebab kau adalah malam yang menjamu temu bagi sebagian orang yang merangkai rindu dipinggiran kota bahkan pedesaan. 

Tebarkan terang, tepis lah ragu. Kau harus terlihat baik-baik saja pada setiap mata yang hendak menyapa. Kau serupa malam yang enggang tenggelam, maka menyala lah bak loga-loga bikinan kakek. 

Inaya, jangan mudah terkapar hanya karena perna patah pada sesuatu atau seseorang. Mekarlah serupa mawar, atau pohon-pohon pala dan cengkeh yang hijau terus karna subur. Tetap serupa malam yang berakhir dengan mentari di pagi hari, mekarlah. 

Doa-doa yang bertalu dari segelintir mulut orang-orang terkasih masih terdengar nama mu. Tuhan tak akan diam, bila yang terucap dari mulut hambanya adalah demi sehat dan umur panjang, maka doa yang hendak saya gaungkan adalah tentang sehat mu, umur mu, dan juga kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun