Mohon tunggu...
muhammadhasyim
muhammadhasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka seni

Selanjutnya

Tutup

Nature

Darurat Plastik, Butuh Tindakan Nyata

12 Desember 2024   21:40 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi permasalahan global yang semakin mendesak. Limbah plastik yang menumpuk di lingkungan telah mencemari tanah, air, dan mengancam keberlangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bertindak tegas untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik.

"Menurut survei BRUIN 2023, Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dengan sekitar 16% dari total sampah adalah plastik. Angka ini menempatkan Indonesia di antara kontributor utama polusi plastik global, terutama di lingkungan laut, di mana diperkirakan 3,2 juta ton sampah plastik berakhir di lautan setiap tahun."

Plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan kemasan makanan ringan, memang menawarkan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kemudahan ini datang dengan harga yang mahal. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan sulit dihilangkan dari lingkungan. Partikel-partikel mikroplastik bahkan telah ditemukan di dalam tubuh manusia dan hewan.

Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Beberapa kebijakan yang dapat diterapkan antara lain:

  • Larangan penggunaan plastik sekali pakai, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan plastik sekali pakai di tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, restoran, dan pantai.
  • Memberikan pajak yang tinggi pada produk plastik sekali pakai dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.
  • Pemerintah dapat memberikan insentif bagi produsen yang mengembangkan produk ramah lingkungan sebagai pengganti plastik.
  • Melalui kampanye yang masif, masyarakat dapat diinformasikan tentang bahaya plastik dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik.

Selain pemerintah, kita sebagai masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting. Kita dapat berkontribusi dengan:

  • Membawa tas belanja sendiri, ketika saat berbelanja biasakan membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
  • Menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, hindari membeli minuman kemasan dalam botol plastik.
  • Memilih produk yang ramah lingkungan maksudnya saat membeli produk, perhatikan kemasannya. Pilih produk dengan kemasan yang minimal atau terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang.
  • Mendukung gerakan lingkungan seperti bergabung dengan komunitas atau organisasi yang peduli terhadap lingkungan dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan untuk membersihkan lingkungan.

Mengurangi penggunaan plastik adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan tindakan yang tepat dan konsisten, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun