Mohon tunggu...
Hasan Albana
Hasan Albana Mohon Tunggu... -

Hanya seorang penulis bloger di http://akualbana.wordpress.com. Seorang muslim 'bermazhab kemanusiaan'\r\nSeorang lelaki yang mencari bagaimana 'caranya memaknai hidup' agar menemukan arti 'puncak materi' yang hakikih, seorang pria yang sedang belajar untuk 'menyematkan rasa syukur di hati'

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah, ‘Tidak Becus’ untuk Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan

19 Juli 2013   12:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brosis, terkadang ada sesuatu yang memang  tidak harus dilempar ke forum, jika akan berdampak kepada perpecahan, perselisihan serta gejolak sosial. Dan ada juga kebijakan yang memang harus dibahas bersama-sama demi kemaslahatan orang banyak.  Mungkin itu terlihat lebih bijak bila dibandingkan harus membuat kisruh di masyarakat dan menciptakan perbedaan. Seharusnya pemerintah itu lebih bijak dan mengurangi  perselisihan di tengah-tengah masyarakat, bukan malah menciptakan perbedaan itu.

Misalkan  penentuan awal dan akhir Ramadhan saja, harus mengundang media untuk hadir di sidang isbat, yang lucu-nya bukan memberikan keputusan atau pernyataan langsung mengenai awal bulan Ramadhan, eeh ini maah justru masih minta pendapat organisasi ini laah, ituu laah untuk memasitikan awal dan akhir bulan Ramadhan. Dan sempat beredar isu, untuk mengadakan sidang isbat saja, negara harus mengeluarkan anggaran berlebihan.  Atau jangan-jangan sidang isbat dijadikan ‘modus’ tahunan untuk memperoleh keuntungan atau juga proyek ‘potong’ kue?

Jadi inget bagaimana Pak Tarmizi Taher, menteri agama di era Soeharto ketika ia mengumumkan awal bulan Ramadhan, tidak perlu basa-basi dia langsung menentukan, “ Pemerintah dalam hal ini departemen agama Republik Indonesia  mengumumkan bahwa awal bulan Ramadhan bertepatan dengan tanggal ( sekian) bulan ( sekian ).” Dan diakhiri dengan, “ Selamat Menunaikan Ibadan Puasa” ==Selesai= nggak perlu adu otot, nggak perlu berselisih paham, mazhab ini bilang A, organisasi ini bilang C, dan ujung-ujung-nya,’ silahkan menentukan awal bulan Ramadhan sendiri-sendiri.’

[caption id="" align="alignnone" width="300" caption="ceritamu.com"][/caption]

Alhasil, dari tahun ketahun masyarakat dibuat gelisah dengan perbedaan itu. Taruh saja kejadian tahun lalu, bagaimana kecewanya para ibu rumah tangga yang sudah membuat ketupat sayur, harus dibuang lantaran basi. Apa kabarnyaaaaaaa dengan nasib para pengusaha catering? Harus menanggung rugi bukan?!

Sebagai kata penutup ‘ We Love Pak Harto’?

<<< SUMBER >>>

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun