Siapa tak kenal Minang? Suku yang satu ini memang sudah malang melintang dalam sejarah Indonesia. Mulai dari tokoh-tokoh besar seperti Muhammad Hatta, Yamin, hingga Rasuna Said, semua lahir dari rahim Minang yang subur akan kecerdasan dan keberanian. Bukan hanya itu, orang-orang Minang juga dikenal sebagai saudagar ulung yang jaring perniagaannya menyebar dari ujung Sumatra hingga pelosok Asia Tenggara. Namun, meskipun mereka sangat terkenal, asal-usul mereka masih penuh dengan teka-teki. Banyak lubang besar dalam sejarah Minang yang masih belum terisi. Nah, mari kita selami misteri ini, seperti menggali harta karun yang tertimbun di balik debu-debu waktu.Â
Kisah yang paling melegenda tentang asal-usul Minang dimulai dari sebuah peristiwa unik. Dahulu, suku ini dikenal sebagai Pariangan, sebuah suku yang hidup damai di Sumatra. Namun, kedamaian mereka terancam ketika ada kabar bahwa sebuah kerajaan besar hendak menginvasi wilayah mereka. Alih-alih angkat senjata, orang-orang Pariangan memilih jalan diplomasi yang unik: adu kerbau. Mereka mengajukan tantangan kepada sang penyerang untuk mengadu kerbau, dan siapa yang menang, dia yang berhak atas tanah.
Orang-orang Pariangan menyiapkan kerbau kecil yang kelaparan dan kehausan, sementara pihak penyerang datang dengan kerbau besar nan gagah. Tapi si kecil yang cerdik, dengan cula besi di hidungnya, berhasil membuat kerbau besar itu lari tunggang langgang, berdarah-darah hingga mati. Kemenangan ini mengukuhkan nama Minangkabau, dari kata "minang" yang berarti menang, dan "kabau" yang berarti kerbau. Sebuah legenda? Mungkin. Namun, catatan sejarah lain juga mengkonfirmasi kejadian ini, termasuk Hikayat Raja-raja Pasai yang menyebut penyerangnya adalah Majapahit dari Jawa.
Sejarah sering kali ditulis oleh pemenang, dan dalam kasus Minang, ada kekaburan antara catatan Majapahit dan Singosari. Jika benar Majapahit yang menyerang, mengapa tidak ada catatan penaklukan wilayah Minang oleh mereka? Justru, sejarah menyebut Singosari, di bawah Raja Kertanegara, yang melakukan ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan Sumatra pada tahun 1270-an. Ekspedisi ini dilakukan untuk menghadapi ancaman Mongol, dan Kertanegara memilih jalur diplomasi daripada perang terbuka. Ini sesuai dengan cerita adu kerbau yang lebih mirip strategi diplomatik daripada konfrontasi berdarah.
Namun, ada juga kebingungan lain. Dalam Hikayat Raja-raja Pasai, disebutkan bahwa Majapahitlah yang menyerang. Mungkin ada kekeliruan antara Singosari dan Majapahit dalam catatan sejarah, mengingat Majapahit adalah kelanjutan dari Singosari. Mungkin juga ada kesalahan interpretasi antara para sejarawan modern dengan penulis catatan klasik.
Catatan tertua tentang keberadaan Minang bahkan jauh sebelum era Majapahit atau Singosari. Prasasti Kedukan Bukit yang berasal dari tahun 685 Masehi menyebutkan nama "Minanga" sebagai titik awal keberangkatan sebuah ekspedisi militer. Ini menunjukkan bahwa Minang telah eksis setidaknya 700 tahun sebelum Majapahit berdiri. Kerajaan Minanga ini disebut sebagai ibu kota dari Dharmasraya atau Swarna Dwipa, sebuah kerajaan di Sumatra yang para sejarawan masih berdebat mengenai identitas pastinya.
Bukti dari catatan Cina juga menunjukkan bahwa Minanga atau Minang sudah dikenal pada abad ke-7 hingga 10 Masehi, menegaskan bahwa suku ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia. Namun, apakah Minanga yang disebut dalam prasasti tersebut sama dengan Minang yang kita kenal sekarang? Pertanyaan ini masih menggantung tanpa jawaban pasti.
Satu hal yang pasti, orang Minang adalah para perantau dan pedagang ulung. Mereka mengeksplorasi wilayah-wilayah baru, menjalin jaringan perdagangan yang kuat, dan mempertahankan identitas mereka di tengah badai sejarah. Mungkin inilah mengapa nama Minang bertahan hingga kini, meski berada di berbagai belahan Sumatra.
Apapun asal-usul sebenarnya, orang Minang adalah simbol ketangguhan dan kecerdikan. Mereka menunjukkan bahwa diplomasi dan kecerdasan bisa menjadi senjata yang lebih ampuh daripada pedang. Dalam menggali sejarah mereka, kita tidak hanya menemukan cerita-cerita heroik, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman.
Jadi, misteri asal-usul Minang masih menjadi teka-teki. Namun, satu hal yang jelas: suku ini adalah bagian penting dari mosaik sejarah Indonesia, sebuah warisan yang lebih tua dan kaya daripada yang bisa kita bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H