Imperialisme agama terjadi jika seorang menyalahgunakan sebuah agama demi kepentingan pribadi, kelompok atau organisasi. Hal yang demikian ini tidak diketahui oleh masyarakat setempat. Mungkin barang tentu, masyarakat tidak ada rasa untuk memperhatikannya. Akan tetapi hal ini dapat memicu terbentuknya tatanan masyarakat baru yang mempengaruhi stabilitas sebuah negara.
Di negara Indonesia sendiri, sistem yang di anutnya adalah butir-butir nilai yang terkandung dalam agama Islam. Sebab agama Islam di Indonesia adalah agama mayoritas  penduduk setempat, meski masih ada yang mempercayai kemistisan. Seperti percaya kepada animisme dan dinamisme.
Corak imperialisme agama ini dapat di lihat, bagaimana seorang pendakwah, pendeta menjua,l dalam arti menyalahgunakan arti atau tafsir dan maksud yang ada di dalam kitab sucinya. Tidak mungkin Allah sebagai Tuhan manusia menurunkan Al Quran sebagai pedoman hidup manusia di turunkan secara langsung. Padahal, itu diturunkan secara berangsur-angsur. Hal ini dapat di buktikan dalam kitab suci umat Islam, bahwa setiap ayat yang ada di dalamnya saling korelasi dan elaborasi satu sama lain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H