Mohon tunggu...
Muhammad Haris Nurdiansyah
Muhammad Haris Nurdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Haris

Eks Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Grisik, Akivis di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pegiat isu pendidikan, dan hobbi membaca dan menulis. Bekerja sebagai seorang Guru di Instansi MI 1 Muhammadiyah Ujungpangkah, Kab. Gresik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tempo Masa Kini

28 Juni 2022   09:14 Diperbarui: 28 Juni 2022   09:20 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepat jam 5 pagi mentari menyapa
Dikala duduk di depan teras rumah
Di temani secangkir kopi yang beraroma
Melihat lalu lalang manusia yang sudah berubah

Tidak seperti dulu yang masih bergembira
Menengok kumpulan pemuda yang sedang ber olaragah
Kini, peradaban mulai canggih
Ditemani gadged dan musik untuk subuh hari
Jarang ku temui anak-anak seusia ku bermain atau beribadah
Mereka telah di sibukkan dengan model instanisasi

Ku seruput perlahan kopi yang beraroma
Yang memiliki ciri khas tersendiri
Membuat sanubari bersajak di pagi ini
Berpikir, bergerak untuk hari esok
Menjadikan hal baik sebagai dasarnya

Dan kulihat anak-anak yang mulai bangun sebentar siang
Tepat pada pukul tujuh kemudian
Bergegas mempersiapkan untuk sekolah
Bercita-cita untuk menggapai mimpi
Dengan di boncengi oleh orang tua mereka masing-masing

Kini tak seindah dulu,
Pri-hal bermain, bersekolah selalu bersama
Menunggu teman dan asyik mengobrol

Teknologi dan peradaban semakin canggih
Dan dimiliki oleh kalangan orang berduit
Masyarakat jelata hanya bisa memiliki
Juga menjadi konsumsi sehari-hari
Tak pernah ada mereka di tuan kan
Yang ada di deskriminalisasikan

Anarkis sekali sekarang ini
Sebagai muslim di Negri selalu di tindas mati
Sebuah pekerjaan berat bagi ulama masa kini
Menjadikan baik atau biadab sampai mati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun