Beranjak dari slogan agent of change atau agen perubahan. Apa yang dimaksud agen perubahan disini adalah ketika kamu mampu memberikan wajah baru untuk masa depan bangsa ini. Mahasiswa! kamu itu adalah harapan Indonesia untuk memberikan perubahan-perubahan yang memajukan bangsa ini. Coba lihat! berapa biaya yang di alokasikan pemerintah setiap tahunnya dalam bentuk beasiswa demi menopang biaya pendidikanmu hingga ke luar negeri.
Bahkan alokasi APBN untuk pendidikan terus di tingkatkan hingga sekarang telah mencapai 20%. Bukan jumlah yang sedikit, jika dipikir masih banyak hal yang harus dibenahi di negara ini seperti infrastruktur yang belum merata.
Nah! kamu mahasiswa, sebagai orang yang paling diharapkan bangsa ini masih bisa bilang "tunggu nilai bagus dulu baru beraktivitas". Maka selamanya kamu akan terkurung dalam sebuah kotak yang dinamakan nilai itu, kamu tak akan pernah melihat betapa luasnya peluang dibalik dinding kotakmu sebelum kamu berani merubah pola pikir tersebut.
Dimulai ketika, seorang teman menantangku untuk menyelesaikan sebuah game, game itu berisi sembilan titik yang semuanya harus disatukan dengan garis dalam empat langkah. Dari permainan itu jualah tulisan ini terinspirasi, yang telah menyadarkan ku sebuah konsep apa itu pemikiran out of the box. Bukan maksud meng-gurui, sebagai mahasiswa, aku juga merasa bahwa teman-teman seperjuangan denganku juga harus merasakan semangat ini dalam diri mereka.
Game ini bisa dikatakan game yang sangat terkenal, bisa jadi kamu telah mengetahuinya, walaupun begitu tetap ada sebahagian orang yang belum familiar dengan game ini. Bisa saja melalui game ini kamu dapat merasakan semangat yang sama untuk berpikir out of the box.
Ada sembilan titik yang ditempatkan dengan pola persegi yang kesemua titik itu harus di satukan dengan garis dalam empat langkah.
Ini nih jawabannya.
Sebegitu kesalnya aku, karena jawaban dari permainan tersebut begitu sederhana dan tak terpikirkan olehku, membuat aku tak henti-henti memikirkan jawabannya. Hingga akhirnya temanku menjelaskan ada filosopi dibalik permainan tersebut yaitu berpikir out of the box.
Jawaban dari permainan tersebut menggambarkan masih ada jalan lain untuk mencapai tujuan yang sama. Hal itu sama seperti kita berkuliah, tujuan orang bersekolah pada dasarnya adalah untuk menuntut ilmu, bukan menuntut ijazah. Bahkan pepatah mengatakan "tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina" dan "tidak satu jalan menuju Roma".Â
Apa ada pepatah yang mengatakan tuntutlah ilmu sampai S-3, tidak ada bukan! itu artinya walaupun tujuan akhir pendidikan mu adalah untuk memperoleh ijazah, jangan pernah menjadikan tujuan yang seharusnya berada di akhir itu! menjadi tujuan utamamu.Â
"tidak satu jalan menuju Roma", cara mendapatkan Ijazah dan gelar pendidikan mu itu tidak hanya melalui kuliah, datang, duduk, diam, isi absen, pulang buat tugas. Akupun tak mengerti, apa yang mereka kejar saat lulus nanti jika tak mempunyai skill. Yang aku tahu pekerjaan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seakan menjadi cita-cita para mahasiswa masa kini.
Ayolah! Coba lihat keluar kotakmu, disana ada orang yang tidak lulus kuliahnya tapi dia dianugrahi gelar Doktor, ada orang cacat tidak mempunyai tangan bisa menjadi pelukis terkenal hanya dengan menggunakan kaki. Bayangkan! yang sebelumnya kita berpikir bahwa meraka yang disabel tidak mampu melakukan apa yang ada dipikiran orang normal. Tapi ternyata pola pikir mereka jauh lebih luas dibanding apa yang kaum in the box pikirkan.
Bill Gates, orang terkaya di dunia ini saja lebih memilih menciptakan "microsoft" yang kamu operasikan di komputermu sekarang ketimbang melanjutkan kuliah. Padahal Harvard university merupakan kampus terbaik didunia saat itu hingga saat ini, tetap Bill Gates memutuskan berhenti dan melanjutkan penelitiannya menciptakan Microsoft.
Apa filosopi dibalik kisah Bill Gates tersebut? bukan berarti kamu harus berhenti kuliah juga agar bisa seperti Bill Gates kan. Kisah Bill Gates tersebut mengajarkan, jangan pernah membatasi kreativitasmu dengan hal apapun.
Lebih junior dari Bill Gates, Mark Zuckerberg adalah pendiri platform media social "Facebook" juga tidak meluluskan kuliahnya dan menjadi orang tersukses, juga terkaya di dunia. Mark Zuckerberg juga telah mematahkan anggapan bahwa kesuksesan hanya dimiliki kaum "tua", dia adalah orang termuda pertama yang masuk dalam kategori 10 orang terkaya didunia saat ini.Â
Mark juga dianugerahkan gelar Doktor oleh Harvard university, jika dipikir-pikir dia saja tidak menamatkan sarjananya bisa memperoleh gelar Dokter bahkan dari universitas terbaik dunia. Bukan berarti kamu harus meniru jalan hidup sang pendiri Facebook tersebut, tapi ambilah pelajaran berharga dari kisah Mark.
Ayolah! Mahasiswa apa lagi yang kamu tunggu? Tidakkah kisah-kisah segelintir orang hebat itu menginspirasimu!
Ubahlah gaya berpikirmu, keluarlah dari zona nyaman yang selama ini membuatmu tersekat di dalam sebuah kotak. Karena manusia hanya akan berada di dalam kotak ketika mereka meninggal.
Change your mindset!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H