Siapa yang tidak kenal dengan perpustakaan, ternyata ada bidang keilmuan nya lho. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah Jurusan Ilmu Perpustakaan. Jurusan yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, "paling nanti jagain perpustakaan doang" atau "ilmu perpustakaan? Emang ada ya?" kata yang sering diucapkan orang ketika belum mengenal keilmuan yang satu ini.
Jurusan Ilmu Perpustakaan Bukan Cuma Jagain Perpustakaan
"Paling nanti ga jauh-jauh dari buku" ini adalah anggapan pertama saya sebelum masuk ke jurusan ini. Tenyata setelah masuk ke jurusan ini anggapan itu memang benar, tapi tidak semudah itu kawan hahahaha. Bayangkan saja, ada mata kuliah tentang Psikologi, Komunikasi, Desain Tata Ruang, Digital Marketing, dan mata kuliah lainnya yang mungkin gak akan kepikiran ada mata kuliah itu di Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Setelah dipelajari, baru saya tercerahkan, ternyata memang ada tujuannya. Selain kita mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka, pustakawan juga harus melayani pemustaka dengan baik. Kita tidak tahu mood pemustaka saat datang ke perpustakaan, apakah dia sedang senang, sedih, kesal, bahagia, maka dari itu diajarkan tentang psikologi perpustakaan.
Dalam melayani pemustaka, seorang pustakawan harus mengetahui kebutuhan pemustaka terlebih dahulu. Bagaimana cara pustakawan mengetahui kebutuhan pemustaka, tentunya dengan melakukan komunikasi yang baik, bertanya "ada yang bisa dibantu ka?", dari situ kita bisa menggali informasi yang dibutuhkan. Maka dari itu diajarkan Komunikasi Perpustakaan agar kita bisa berkomunikasi dengan baik dan membuat nyaman pemustaka.
Akan tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi kenyamanan pemustaka selain pelayanan, desain perpustakaan yang menarik ditambah dengan tata ruang serta fasilitas perpustakaan yang mumpuni, akan mampu membuat pemustaka merasa nyaman betah berlama-lama di perpustakaan. Pada hal ini, mata kuliah Desain Tata Ruang perpustakaan mengambil peran besar di dalamnya.
Perpustakaan Juga Berjualan
Yup, perpustakaan memang berjualan. Tapi bukan sebuah produk yang dijual, melainkan jasa yang dijual. Eits, bukan berrarti kita harus membeli ya hehehe, karena kepuasan pemustaka adalah bayaran yang sangat besar, jika pemustaka tersebut kembali lagi ke perpustakaan itu adalah tip yang sangat berharga.
Akan tetapi jika berjualan tidak melakukan promosi seperti ada yag kurang, nah perpustakaan juga melakukan promosi terhadap apa yang dijual seperti promosi jasa, layanan, fasilitas, koleksi dan lain-lainnya.
Promosi ini dilakukan untuk mengenalkan atau memberikan informasi kepada pemustaka, bahwa di perpustakaan ada jasa dan layanan ini looh, atau di perpustakaan ada fasilitas dan koleksi ini looh. Dengan tujuan, agar terjadi pemanfaatan perpustakaan, dengan mata kuliah Digital Marketing kita dapat mengetahui bagaimana cara melakukan promosi perpustakaan dengan menarik minat pemustaka.
Kitab Suci Ilmu Perpustakaan
Jika kalian ke perpustakaan dan memperhatikan, pada bagian punggung buku terdapat kertas atau label yang menampilkan huruf dan nomor. Pada ilmu perpustakaan disebut sebagai nomor klasifikasi, nomor ini digunakan untuk mempermudah ketika temu kenbali (ketika dicari atau dibutuhkan). Untuk melakukan klasifikasi dibutuhkan sebuah pedoman, yang bernama Dewey Decimal Clasification) atau disingkat dengan DDC.
DDC ini telah mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, DDC ini digunakan sebagai pedoman untuk melakukan klasifikasi bahan pustaka sesuai dengan subjek keilmuannya dan sudah digunakan secara internasional.
Ilmu Perpustakaan Lebih Dari Itu
Gimana, Ilmu Perpustakaan bukan cuma buku doang kan? Hehehe. Masih banyak hal menarik lainnya tentang Ilmu Perpustakaan, dikesempatan selanjutnya akan membahas hal menarik yang lain tentang Ilmu Perpustakaan hehehe.
Hope u enjoy it.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H