Kebatinan Mangkunegara IV : Transformasi Audit Pajak dan Memimpin Diri Sendiri.
What ?
Apa itu Kebatinan Mangkunegara IV : Transformasi Audit Pajak dan Memimpin Diri Sendiri ?
Kebatinan Mangkunegara IV merupakan konsep kepemimpinan yang kaya akan nilai-nilai spiritual, moral, dan budaya. Ia muncul dari tradisi masyarakat Jawa, khususnya yang terkait dengan Kesultanan Mangkunegara. Konsep ini mengutamakan pengembangan diri, kemampuan untuk memimpin dengan empati, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang ada. Berikut adalah penjabaran mengenai kategori kepemimpinan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Kebatinan Mangkunegara IV :
1. Kepemimpinan Raos Gesang
Kepemimpinan Raos Gesang berfokus pada penguasaan emosi dan pengembangan konektivitas sosial. Ini memiliki beberapa prinsip dasar yang merupakan panduan dalam interaksi sosial dan gaya kepemimpinan:
- Bisa Rumangsa (Bisa Merasa) : Kemampuan untuk merasakan pengalaman emosional orang lain. Ini adalah aspek kunci dari empati yang membuat seorang pemimpin mampu memahami kebutuhan dan masalah orang-orang di sekitar mereka. Dengan cara ini, pemimpin dapat memberikan dukungan yang lebih baik dan menciptakan suasana yang harmonis.
- Angrasa Wani (Berani Salah) : Keberanian untuk melakukan kesalahan dan mencoba hal baru tanpa takut akan risiko. Ini menciptakan lingkungan inovatif; pemimpin yang berani mengambil risiko menghasilkan kreativitas dan kesinambungan dalam organisasi. Keberanian ini juga menciptakan kesempatan untuk belajar dari kegagalan.
- Angrasa Kleru (Mengakui Kesalahan) : Sifat ksatria di mana pemimpin mau mengakui kesalahan dan belajar dari pengalaman. Ini mengajarkan bahwa tidak ada pemimpin yang sempurna, dan kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan berkembang. Dengan mengakui kesalahan, pemimpin dapat mengambil langkah perbaikan dan menunjukkan kepada pengikut bahwa kejujuran sangat penting dalam kepemimpinan.