Analisis Data:
- Mengidentifikasi pola dari hasil audit sebelumnya dan mengevaluasi apakah ada perbedaan yang signifikan dalam pelaporan pajak dari tahun ke tahun.
- Menggunakan pendekatan analitik untuk memahami kesenjangan dalam kepatuhan pajak, termasuk ketidakakuratan atau ketidakpatuhan yang teridentifikasi selama audit sebelumnya.
Penerapan Kebijakan dan Prosedur:
- Mengembangkan atau menyesuaikan kebijakan perpajakan dan internal berdasarkan hasil analisis data. Ini bisa mencakup perubahan cara pencatatan transaksi atau pelaporan pajak.
- Menerapkan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan di bidang pajak dan akuntansi, mengedepankan pentingnya mematuhi peraturan pajak dan juga norma-norma etika.
Uji Validitas:
- Melakukan audit internal untuk memvalidasi efektivitas perubahan kebijakan yang diterapkan dan menilai apakah perusahaan telah mencapai tingkat kepatuhan yang diinginkan.
- Menyusun laporan audit yang merefleksikan proses sintesis aposteriori, menunjukkan diskusi tentang arete, dan komitmen terhadap praktik yang etis.
Umumkan Temuan:
- Menyusun laporan yang mencakup temuan audit, rekomendasi, dan langkah-langkah yang diambil berdasarkan analisa sintesis aposteriori.
- Membagikan hasil ini dengan para pemangku kepentingan, termasuk otoritas pajak, untuk memperkuat transparansi dan tanggung jawab.
Arete dicapai melalui:
- Edukasi: Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
- Latihan Moral: Mengasah kemampuan untuk bertindak dengan kebajikan dalam situasi sosial dan moral.
- Refleksi: Memikirkan kembali tindakan dan keputusan yang diambil untuk memastikan bahwa itu sejalan dengan nilai-nilai moral.
Â
Perusahaan tambang Golongan B dapat menerapkan sintesis aposteriori dengan cara:
- Analisis Kinerja Lalu Lintas: Mengumpulkan data dari operasi yang telah dilakukan, mengidentifikasi kesalahan dan keberhasilan.
- Standar Operasi dan Kebijakan: Menyusun pedoman dan kebijakan berdasarkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
- Pendidikan Karyawan: Melatih karyawan untuk memahami dan menerapkan arete dalam kegiatan sehari-hari di tambang, mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab.
Contoh Studi Kasus
sebuah perusahaan tambang emas beroperasi di Indonesia dalam kategori usaha tambang Golongan B dan mengalami masalah dalam kepatuhan pajak. Pada audit tahun sebelumnya, ditemukan bahwa terdapat kesalahan dalam pelaporan pajak yang mengakibatkan denda. Dengan menerapkan sintesis aposteriori sebagai metodologi dalam audit pajak:
- Pengumpulan Data: Perusahaan mengumpulkan semua laporan pajak yang relevan dari tahun lalu dan menganalisis kesalahan yang terjadi.
- Diskusi dengan Pihak Terkait: Mereka melakukan wawancara dengan auditor internal dan karyawan yang terlibat dalam pelaporan pajak untuk memahami penyebab kesalahan.
- Perbaikan Kebijakan: Hasil dari analisis membantu perusahaan merumuskan kebijakan yang lebih kuat dalam pencatatan dan pelaporan pajak.
- Pelatihan: Karyawan yang terlibat dalam keuangan diberikan pelatihan tentang pajak dan etika.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip arete (kebajikan) dalam audit pajak, yakni bertindak dengan tanggung jawab, transparansi, dan akuntabilitas, perusahaan tidak hanya memperbaiki kepatuhan pajaknya tetapi juga membangun reputasi yang lebih baik di mata masyarakat dan pemerintah.
Kesimpulan dari Sintesis Aposteriori dalam audit pajak untuk kategori usaha tambang Golongan BÂ