Kasus kekerasan berbasis gender online ini terus meningkat di setiap tahunnya, karena masih banyak pelaku yang dapat bersembunyi di balik akun-akun media sosial bodong yang tidak mencantumkan data pribadi pelaku.Â
Hal ini menjadi masalah karena akan sulit menemukan orang di balik akun-akun media sosial tersebut, sehingga kekerasan berbasis gender online dapat terjadi di mana pun dan kapan pun.
Upaya pencegahan kekerasan berbasis gender online sendiri dapat dilakukan dengan berbagai hal, seperti dengan cara melindungi privasi. Privasi seperti nama, NIK, alamat, nomor telepon, merupakan hal yang sangat sensitif, jadi alangkah baiknya jika kita tidak memberikan data-data privasi kita dengan mudah kepada orang yang tidak kita kenal.Â
Kita juga tidak dianjurkan untuk mempublikasikan data-data tersebut saat menggunakan aplikasi media sosial.Â
Selain itu ada 8 upaya yang dapat kita lakukan demi menghindari terjadinya kekerasan berbasis gender online, antara lain memisahkan akun pribadi dengan akun publik, berhati-hati dengan url atau link berbau phising, hindari real time location sharing, cek dan atur ulang pengaturan privasi, menciptakan password yang kuat dan two step verification, jaga kerahasiaan pin dan password pada ponsel dan laptop pribadi, jangan mudah percaya, melakukan data detox.