Mohon tunggu...
Muhammad Hanif
Muhammad Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Olahraga Tetapi BB Lama Turun, Apa Yang Salah?

22 Januari 2025   18:52 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat pengukur berat badan. Sumber: PEXELS

Berat badan ideal adalah sesuatu yang semua orang dambakan. Dengan berat badan yang ideal, seseorang akan tampak lebih menarik secara penampilan dan akhirnya akan membuat mereka lebih percaya diri. Selain itu, dengan berat badan ideal kita bisa mengurangi risiko mengidap berbagai macam penyakit.

Bagi kalian yang ingin mencapai berat badan ideal, tentu kalian akan melakukan segala cara, mulai dari olahraga angkat beban hingga membatasi asupan kalori. Namun, terkadang kalian merasa bingung karena sudah melakukan kedua hal penting tersebut, tetapi berat badan kita hanya turun perlahan atau bahkan tidak berubah.

Kemudian kalian berpikir, apa cara olahraga saya masih salah? atau bahkan pola makan saya masih berantakan?

Nah, jika kalian merasa telah melakukan olahraga terutama olahraga membangun massa otot dan menjaga pola makan dengan benar tetapi berat badan masih stuck, itu belum tentu pertanda buruk, ada metode pengukuran rasio distribusi lemak yang bisa kalian gunakan selain BMI yang masih berfokus pada berat badan, yaitu waist-to-hip ratio (WHR).

Metode pengukuran waist-to-hip ratio (WHR) atau rasio pinggang-pinggul adalah metode pengukuran yang menggunakan perbandingan antara lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Metode ini dinilai lebih akurat daripada BMI terutama dari segi kesehatan karena mengukur seberapa banyak lemak, terutama lemak visceral yaitu lemak yang berada di rongga perut.

Lemak visceral berbeda dari lemak subkutan (lemak di bawah kulit) karena lemak ini sebenarnya tidak terlihat dari luar dan bahkan tidak bisa dicubit, tetapi jumlahnya yang berlebihan dapat dipastikan bikin perut terlihat membesar dan terlihat buncit.

Lemak visceral lebih berbahaya dibandingkan lemak subkutan karena karena lemak ini lebih aktif secara metabolik dan menghasilkan zat-zat merugikan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi hingga diabetes tipe 2.

Untuk menghitung WHR, kita dapat mengukur lingkar pinggang dengan mengukur area pinggang yang berada di atas pusar sesaat setelah kita mengembuskan napas. Sedangkan lingkar pinggul diperoleh dari pinggul di bagian bokong yang paling lebar. Setelah itu, catat kedua hasil pengukuran dan kalian dapat menghitungnya dengan rumus matematika sederhana:

WHR = Lingkar Pinggang / Lingkar Pinggul

Dilansir dari World Health Organization (WHO), batas nilai WHR yang aman adalah tidak lebih dari 0.90 untuk pria dan tidak lebih dari 0.85 untuk wanita. WHO juga menyebutkan bahwa jika nilai WHR lebih dari 1, baik pada pria maupun wanita, maka risiko terkena penyakit kardiovaskular dan penyakit yang terkait dengan obesitas akan meningkat drastis.

Nah, bagi kalian yang merasa berat badan tidak berubah meski sudah berolahraga dan menjaga pola makan, bisa kalian gunakan cara diatas untuk mengetahui apakah berat badan kalian sudah ideal karena jika berat badan tidak berubah, tetapi ada pengurangan lemak tandanya tubuh kalian mengalami peningkatan massa otot dan itu merupakan kabar baik.

Semakin banyak massa otot akan membantu membakar lebih banyak kalori yang ada dalam tubuh hingga secara tidak langsung lemak kita akan ikut berkurang, bisa kalian buktikan dengan memakai pakaian apakah jadi lebih pas atau bahkan kekecilan, itu adalah pertanda naiknya massa otot dan berkurangnya lemak tubuh.

Perlu diingat jika kalian menggunakan cara naik otot dan turun lemak, memang berat badan kita akan turun secara perlahan, tetapi tubuh kalian akan jadi lebih berisi, sedap dipandang, dan lebih sehat dibandingkan kehilangan lemak sekaligus massa otot karena hanya diet dan tidak pernah berolahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun