KURMA YUKS merupakan sebuah tema dari kegiatan buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PPKn FKIP Universitas Mataram, NTB. Kurma yuks terdiri dari dua kata, yaitu kurma dan yuks. KURMA disini merupakan singkatan dari "Kuatkan Ukhuwah dalam Ramadan Menuju Ampunan", sementara YUKS disini merupakan kata ajakan (mengajak) sesorang atau banyak orang dalam bahasa yang yang sering digunakan oleh anak muda zaman sekarang.
KURMA YUKS diangkat menjadi tema dalam kegiatan tersebut karena didasari dengan mengingat akan pentingnya kita sebagai bangsa Indonesia yang beragam harus menguatkan hubungan persaudaraan kita dalam momentum di bulan ramadan yang penuh berkah menuju ampunan-Nya. Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan tersebut tentunya tidak jauh dari tema kegiatan yang sudah diusung tersebut. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menguatkan ukhuwah (hubungan) dalam momentum bulan ramadan untuk mencegah terjadinya disintegrasi dalam bangsa Indonesia tercinta ini. Dalam momentum bulan yang penuh berkah ini juga sudah saatnya kita menguatkan diri sebagai bangsa yang majemuk (multikultural) untuk tetap bersatu dalam bingkai NKRI. Sembari kita menguatkan ukhuwah  dalam bulan ramadan ini, kita juga mengharapkan ampunan dari Allah SWT  atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan sebelumnya.
Kegiatan buka puasa bersama ini dilakukan pada hari Jumat tanggal  16 Juni 2017 atau bertepatan dengan tanggal 21 Ramadan 1438 H dengan rangkaian-rangkaian kegiatan lainnya seperti tausiyah, santunan anak yatim, dan lain sebagainya. Acara buka puasa bersama ini dibuka oleh MC kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an oleh Novel Saputra, seorang mahasiswa PPKn FKIP Universitas Mataram. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh ketua panitia, ketua umum HMPS PPKn, dan kemudian Ketua Program Studi PPKn, Drs. M. Ismail, M. Pd sekaligus membuka secara resmi kegiatan buka puasa bersama tersebut dan menyerahkan santuan anak yatim kepada pengurus panti Al-Ikhlas.Â
Kemudian acara dilanjutkan dengan tausiyah yang dalam hal ini disampaikan oleh seorang ustad sekaligus pengurus panti Al-Ikhlas kenalan dari salah satu panitian kegiatan. Beliau menyampaikan materi tentang kebhinnekaan dalam perspektif Islam, yang disampaikan kurang lebih 10-20 menit. Tidak terasa adzan maghribpun berkumandang tanda berbuka puasa sudah tiba. Adapun menu berbuka puasa dalam kegiatan tersebut adalah kurma dan es buah yang sudah disiapkan  oleh panitia pelaksana.Â
Setelah berbuka puasa bersama dengan menu berbuka yang sudah disiapkan tadi, selanjutnya dilakukan sholat maghrib bersama atau berjamaah. Setelah selesai sholat maghrib bersama tersebut dilakukan, barulah kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dengan seluruh hadirin yang hadir pada kegiatan tersebut. Acara kemudian ditutup dengan kegiatan salam-salaman antara panitian dengan peserta maupun tamu undangan atau lebih tepatnya seluruh hadirin yang hadir pada acara tersebut.
kegiatan-kegiatan seperti itu perlu dilakukan, tentunya dengan tujuan yang baik serta untuk memupuk semangat persatuan dan kesatuan. Selain itu, dalam rangka memeriahkan bulan ramadan tahun ini penting rasanya kita untuk memperbaiki diri dan memohon ampun kepada Allah SWT, sehingga amalan-amalan dan puasa yang kita lakukan diridhai dan diterima oleh-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H