Pendekatan Abd al-Ra'uf menawarkan model integrasi yang ideal antara tasawuf dan syariat, yang relevan hingga saat ini. Ia menekankan bahwa pengalaman spiritual harus didasarkan pada syariat yang kokoh, dan sebaliknya, syariat harus dimaknai dengan kedalaman spiritual. Dengan mengembalikan tasawuf kepada pangkalnya, yaitu berorientasi pada amal saleh dan akhlak, Abd al-Ra'uf tidak hanya meluruskan praktik-praktik yang menyimpang, tetapi juga memperkaya tradisi intelektual Islam di Nusantara.
 Upaya Abd al-Ra'uf adalah cerminan dari ajaran Islam yang holistik, di mana dimensi esoteris dan eksoteris tidak dipisahkan, tetapi justru saling melengkapi. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam konteks sejarah tetapi juga menjadi teladan bagi praktik keislaman di era modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H