1.1 LATAR BELAKANGÂ
Analisis sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah, khususnya dalam konteks pembangunan daerah, sangat penting untuk memahami keunggulan dan potensi ekonomi lokal. Pada tahun 2022, Kota Banjarbaru menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang perlu dianalisis lebih mendalam menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share. Metode LQ dapat mengidentifikasi sektor-sektor basis yang memiliki keunggulan kompetitif di wilayah tersebut, sedangkan Shift Share dapat menunjukkan perubahan kinerja sektor-sektor tersebut baik secara absolut maupun relatif dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas, misalnya provinsi atau nasional. Data dari BPS Kota Banjarbaru menunjukkan adanya variasi dalam distribusi kegiatan ekonomi, tingkat produktivitas, dan potensi pertumbuhan di berbagai sektor pada tahun tersebut. Dengan memahami peran masing-masing sektor, pemerintah Kota Banjarbaru diharapkan dapat lebih efektif dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi wilayah.Â
1.2 TUJUAN - - -Â
Mengidentifikasi Sektor Basis: Menggunakan analisis Location Quotient (LQ) untuk menentukan sektor-sektor basis di Kota Banjarbaru pada tahun 2022 yang memiliki peran penting dalam perekonomian dan dapat mendukung pertumbuhan wilayah. Menganalisis Pertumbuhan Ekonomi Sektoral: Menerapkan metode Shift Share untuk memahami dinamika pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Kota Banjarbaru, dengan memperhatikan pengaruh pertumbuhan umum, diferensiasi sektor, dan keunggulan kompetitif wilayah. Menyusun Rekomendasi Kebijakan: Berdasarkan hasil analisis LQ dan Shift Share, memberikan rekomendasi kebijakan pembangunan yang sesuai guna memaksimalkan potensi ekonomi di Kota Banjarbaru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan lingkungan ekonomi yang kompetitif dan berkelanjutan.
Pembahasan LQ
 Tahun 2022 Hasil Location Quotient (LQ) untuk setiap tahun (2022) di Kota Banjarbaru menunjukkan perubahan pada sektor basis ekonomi di beberapa kecamatan, baik untuk sektor perkebunan, peternakan, maupun perikanan.Â
• Perkebunan: Pada awal tahun 2022, seluruh kecamatan dalam sektor perkebunan dianggap non basis, yang berarti bahwa kontribusi mereka pada sektor ini relatif kecil atau tidak signifikan dibandingkan dengan standar regional.Â
• Peternakan: Tahun 2022, seluruh kecamatan dalam sektor perternakan dianggap non- basis, yang berarti bahwa kontribusi mereka pada sektor ini relatif kecil atau tidak signifikan dibandingkan dengan standar regional.Â
• Perikanan: Tahun 2022 seluruh kecamatan dalam sektor perikanan dianggap non- basis, yang berarti bahwa kontribusi mereka pada sektor ini relatif kecil atau tidak signifikan dibandingkan dengan standar regional. Â
Pembahasan SHIFT SHAREÂ
Tahun 2018-2024 Pembahasan hasil Shift Share tiap tahun (2018–2024) untuk sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kota Banjarbaru menunjukkan adanya variasi antara pertumbuhan lamban (slow growth) dan progresif (progressive growth), dengan beberapa sektor menunjukkan kinerja ekonomi yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya.Â
1. Sektor Perkebunan: - Pada tahun 2022, terjadi peningkatan pada beberapa komoditas dengan kecenderungan progresif, terutama di sektor kelapa dan karet di kecamatan seperti Banjarbaru Selatan dan Liang Anggang.Â
2. Sektor Peternakan: Tahun 2022 menunjukkan adanya pertumbuhan progresif yang signifikan pada beberapa komoditas, terutama sapi dan kambing di semua kecamatan, yang menunjukkan potensi peningkatan.Â
3. Sektor Perikanan: - Tahun 2022 menunjukkan kinerja progresif yang tinggi terutama untuk nila di hampir seluruh kecamatan, termasuk pertumbuhan signifikan pada patin di Landasan Ulin. Secara keseluruhan, hasil Shift Share menunjukkan fluktuasi kinerja antar sektor dan kecamatan, di mana beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang lebih progresif pada tahun-tahun tertentu namun mengalami penurunan di tahun-tahun lainnya. Hasil ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk menetapkan prioritas dan fokus pengembangan sektor yang lebih stabil dan memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan.
Pembahasan Grafik Dan PetaÂ
Tahun 2022 Pembahasan hasil grafik dan peta per tahun dari data di Kota Banjarbaru (2022) dapat dilihat berdasarkan analisis sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan yang mengalami fluktuasi basis ekonomi di beberapa kecamatan.Â
• Sektor Perkebunan: • Tahun 2022, seluruh kecamatan menunjukkan status non-basis pada sektor perkebunan.Â
• Sektor Peternakan: • Tahun 2022, untuk semua komoditas berstatus non basis. Namun, tahun-tahun sebelumnya sektor ini menunjukkan penaikkan.Â
• Sektor Perikanan: Pada 2022, Semua kecamatan memiliki komoditas non basis. Pembahasan ini menunjukkan bahwa setiap sektor mengalami perubahan status basis yang signifikan, yang dapat menjadi acuan bagi kebijakan daerah terkait pengembangan ekonomi. Â
KESIMPULANÂ
Secara umum, baik Laporan (LQ) maupun  (SS) di sektor Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan pada tahun 2022 menunjukkan upaya signifikan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor-sektor ini. Namun, meskipun sudah ada perbaikan, tantangan besar tetap ada, terutama terkait dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, penguatan infrastruktur, dan ketahanan pangan.Â
SARANÂ
1. Penguatan Kebijakan di Sektor Prioritas: Pemerintah Kota Banjarbaru perlu memfokuskan kebijakan pada sektor-sektor yang memiliki potensi menjadi basis ekonomi, seperti sektor perikanan yang menunjukkan peningkatan di beberapa kecamatan. Pengembangan infrastruktur dan penyediaan insentif dapat meningkatkan stabilitas sektor ini.Â
2. Pendampingan dan Pelatihan untuk Komoditas Non-Basis: Pada sektor perkebunan dan peternakan yang menunjukkan ketidakstabilan, perlu dilakukan pendampingan serta pelatihan bagi petani dan peternak untuk mengoptimalkan produksi dan mempertahankan komoditas unggulan di daerah.Â
3. Monitoring dan Evaluasi Berkala: Penting bagi pemerintah untuk melakukan monitoring berkala terhadap perubahan status sektor-sektor ekonomi basis. Evaluasi per tahun akan membantu pemerintah dalam menyesuaikan kebijakan sesuai dengan tren perkembangan sektoral di tiap kecamatan.Â
4. Diversifikasi Ekonomi: Mengingat adanya fluktuasi dalam sektor-sektor tertentu, diversifikasi ekonomi yang melibatkan lebih banyak sektor potensial dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Kota Banjarbaru, sehingga lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan tantangan ekonomi global.Â
Saran ini diharapkan dapat membantu Kota Banjarbaru dalam memaksimalkan potensi ekonomi lokal serta menciptakan perekonomian yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H