Mohon tunggu...
Muhammad Haidar Ali
Muhammad Haidar Ali Mohon Tunggu... Lainnya - uwu

uwu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia yang Disebabkan Modernisasi

27 April 2020   08:00 Diperbarui: 27 April 2020   07:56 5109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perubahan sosial budaya merupakan suatu gejala yang merubah struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan tersebut terjadi sesuai dengan sifat dasar manusia yang hakikatnya selalu ingin ada perubahan yang terjadi. Hirscman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebaba dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi akibat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain adalah komunikasi atau interaksi yang terjalin diantara masyarakat, cara pola pikir dari masyarakat, terjadinya konflik dan revolusi. Faktor eksternal yaitu bencana alam, peperangan, perubahan iklim dan perngaruh budaya lain.

Faktor pendorong proses perubahan

1. Kontak dengan kebudayaan lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adalah proses  penyebaran  unsur-unsur kebudayaan  dari  individu  kepada individu  lain.  Dengan  proses  tersebut manusia  mampu  untuk  menghimpun penemuan-penemuan  baru  yang  telah dihasilkan. Proses  difusi  dapat menyebabkan  lancarnya  proses perubahan,  karena  difusi  mampu memperkaya  dan  menambah  unsurunsur  kebudayaan  yang  seringkali memerlukan  perubahan-perubahan dalam setiap lembaga-lembaga kemasyarakatan,  yang  lama  dengan yang baru.

2. Sistem pendidikan formal yang maju

Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai  tertentu  bagi  individu,  untuk memberikan  wawasan  serta  menerima hal-hal  baru,  juga  memberikan bagaimana  caranya  dapat  berfikir secara  ilmiah.

3. Adanya penduduk yang heterogen

Terdapatnya  penduduk  yang  memiliki latar  belakang  kelompok-kelompok sosial  yang  berbeda-beda,  misalnya ideologi, ras yang berbeda akan mudah menyulut  terjadinya  konflik.  Terjadinya konflik  ini  akan  dapat  menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.

4. Ketidakpuasan  masyarakat  terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

terjadinya  ketidakpuasan  dalam masyarakat,  dan  berlangsung  dalam waktu  yang  panjang,  juga  akan mengakibatkan  revolusi  dalam kehidupan masyarakat.

5. Adanya orientasi ke masa depan

Terdapatnya  pemikiran-pemikiran  yang mengutamakan  masa  yang  akan datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan  dalam  sistem sosial  yang  ada.  Karena  apa  yang dilakukan  harus  diorientasikan  pada perubahan di masa yang akan datang.

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara radisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan pendapat Wilbert E. Moore yang mengemukakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil (Rosana, 2011).

Max Weber secara detail memaparkan, masyarakat modern merupakan masyarakat yang sudah mengalami proses perubahan berpikir dari awalnya percaya terhadap hal-hal yang bersifat mistis atau takhayul kemudian beralih menjadi lebih berpengetahuan dan cenderung lebih rasional. Menurutnya,ciri khas masyarakat modern adalah tidak terlepas dari adanya sifat rasionalitas yang tinggi. Masyarakat modern tidak hanya berdasarakan kemjuan teknologi tapi berusaha membongkar nilai, norma, dan pengetahuan yang berkembang. Dengan asumsi tersebut, Weber melihat masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih lekat dengan nilai-nilai tradisi kekunoan conservatism. Sedangkan masyarakat modern banyak sekali dilekati oleh rasionalitas, rationalism yang melahirkan sikap disiplin, motivasi tinggi, mengutamakan hidup sukses, efisien, menghargai waktu, suka bersaing, integritas yang tinggi dan lebih mengedepankan pola hubungan sosial yang lebih impersonal (yulistiana,2017).

Dengan adanya modernisasi budaya-budaya yang ada di Indonesia sudah mulai ditinggalkan karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Contohnya adalah kebudayaan kejawen pada masyarakat jawa, meskipun masih ada masyarakat pedesaan yang masih ada yang melakukannya tapi sudah tidak banyak, karena hal tersebut dipandang sebagai mistis atau takhayul sehingga banyak masyarakat yang sudah tidak percaya.

Jika terus seperti ini bukan tidak mungkin kita akan kehilangan kebudayaan dan tradisi Jawa. Budaya yang telah lama melekat pada kepercayaan ini bisa saja punah kelak. Generasi muda yang kini lebih berfikir realistis dan tidak percaya kepada hal-hal yang mistis dan lebih senang pada gaya hidup modern. Akan lebih baik jika kita memahami segala budaya yang diwariskan nenek moyang kita, agar dapat menyaring kebudayaan asing yang semakin menjarah perilaku kita. Boleh kita mengadopsi budaya dari luar negeri, namun hendaknya yang sesuai dengan karakteristik budaya bangsa kita. Karena dengan dasar budaya Indonesia yang luhur dan bernilai tinggi kita bisa menjadi bangsa yang modern namun santun dan berbudaya. Dan tentunya masih berpegang teguh kepada kepercayaan yang kita anut.

Daftar pustaka

Rosana ellya, 2011, MODERNISASI DAN PERUBAHAN SOSIAL. Jurnal TAPIs. Vol 7, No 12. Hal 33

Yulistina tika, 2017, PENGARUH MODERNISASI TERHADAP PERUBAHAN PEMAKNAAN TRADISI LOKAL JAWA MENDHEM ARI-ARI.

Baharudin, BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun