MALANG - Sebuah inovasi teknologi keamanan terbaru telah dikembangkan oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berupa sistem pintu akses otomatis berbasis RFID dan Internet of Things (IoT) yang memanfaatkan tenaga surya. Sistem pintu cerdas ini diimplementasikan di Laboratorium Teknik Elektro Universitas Tulungagung (UNITA) sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai internal UM tahun 2024.
Tim mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Hafiizh, Gabrielley Ferdhiansyah Riyadi, Muhammad Cahyo Bagaskoro, dan Reni Fatrisna Salsabila berhasil mengembangkan sistem keamanan yang mengintegrasikan tiga teknologi utama. "Sistem yang kami kembangkan menggabungkan teknologi RFID untuk identifikasi pengguna yang berhak mengakses laboratorium, IoT untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh melalui aplikasi smartphone, serta panel surya sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan," jelas Muhammad Hafiizh, ketua tim pengembang dari UM.
Serangkaian pengujian yang dilakukan menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Dalam kondisi cuaca cerah, panel surya yang dipasang mampu menghasilkan tegangan yang stabil pada rentang 12,38-12,88V dengan arus yang konsisten berkisar 8,12-8,55A. Sistem keamanan berbasis RFID yang diimplementasikan memberikan respons yang sangat cepat dengan delay minimal antara 0,7 hingga 1,5 detik, memastikan proses akses yang efisien namun tetap aman.
Dr. Eng. Didik Dwi Prasetya, ST, MT yang bertindak sebagai dosen pembimbing mengungkapkan bahwa inovasi ini sejalan dengan visi UNITA dalam mengembangkan konsep smart campus yang ramah lingkungan. "Implementasi sistem ini tidak hanya meningkatkan aspek keamanan laboratorium, tetapi juga mendukung efisiensi energi melalui pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi terbarukan. Hal ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pengembangan infrastruktur pendidikan tinggi yang modern dan berkelanjutan," paparnya.
Sebelum implementasi sistem ini, Laboratorium Teknik Elektro UNITA masih mengandalkan sistem kunci konvensional yang memiliki berbagai kelemahan mendasar. Permasalahan yang sering muncul antara lain risiko kehilangan kunci, kesulitan dalam pemantauan aktivitas keluar-masuk pengguna laboratorium, serta keterbatasan dalam pengendalian akses. Dengan hadirnya sistem pintu cerdas ini, pengelola laboratorium dapat memantau dan mengontrol akses secara real-time melalui aplikasi smartphone.
Pada tanggal 27 Juni 2024, telah dilakukan serah terima teknologi secara resmi di Laboratorium Teknik Elektro UNITA. Dalam acara tersebut, tim pengembang tidak hanya menyerahkan sistem secara simbolis, tetapi juga memberikan pelatihan komprehensif kepada pengelola laboratorium untuk memastikan keberlanjutan operasional sistem. Pelatihan mencakup aspek pengoperasian, pemeliharaan, dan troubleshooting dasar.
Pengembangan sistem pintu cerdas ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Internal UM sebesar Rp11 juta berdasarkan kontrak nomor 4.4.1317/UN32.14.1/PM/2024. "Kami berharap inovasi ini dapat menjadi model percontohan dan inspirasi bagi pengembangan sistem keamanan modern di institusi pendidikan lainnya. Sistem yang kami kembangkan tidak hanya mengedepankan aspek keamanan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan," tambah Muhammad Hafiizh.
#SmartCampus #InovasiMahasiswa #TeknologiHijau #PendidikanBerkelanjutan #IoTIndonesia #EnergiTerbarukan #RFIDTechnology #UniversitasNegeriMalang #UNITA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI