***
Penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Rashada, R Rizal Isnanto, dan Catur Edi Widodo tentang penerapan Linear Discriminant Analysis (LDA) dalam klasifikasi penyakit jantung memberikan wawasan yang sangat berharga dalam bidang diagnostik berbasis teknologi. Meskipun LDA menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam klasifikasi dua kelas, dengan akurasi mencapai 81,22%, penelitian ini juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi ketika metode ini diterapkan pada klasifikasi dengan lima kelas, di mana akurasi menurun hingga 59,38%. Hasil ini menekankan pentingnya pemilihan metode yang tepat berdasarkan kompleksitas masalah dan jumlah kelas yang terlibat.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sistem informasi kesehatan yang lebih efisien dan terjangkau. Implementasi LDA dalam deteksi dini penyakit jantung tidak hanya mempercepat proses diagnosis tetapi juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan prosedur medis tradisional. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi keterbatasan yang ditemukan, terutama dalam konteks klasifikasi multi-kelas.Â
Dengan menggabungkan LDA dengan metode lain atau mengembangkan algoritma yang lebih canggih, diharapkan dapat dicapai akurasi yang lebih tinggi, bahkan dalam skenario yang lebih kompleks. Penelitian ini membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut dalam penggunaan machine learning untuk memecahkan tantangan-tantangan besar dalam dunia medis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara luas.
Referensi
Rashada, I., Isnanto, R. R., & Widodo, C. E. (2023). Klasifikasi penyakit jantung menggunakan algoritma analisis diskriminan linier. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 01(2023), 29-36. https://doi.org/10.21456/vol13iss1pp29-36
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H