Negara yang menjadi sebuah pertanyaan apakah memang perang disebabkan karena negara itu sendiri diperkuat lagi dengan bahwa setiap perang pasti akan ada kepentingan negara yang harus dipenuhi contoh perang vietnam pada tahun 1955-1975 merupakan salah satu bukti adanya kepentingan negara didalamnya yaitu dimana amerika serikat ingin mencegah adanya pengaruh komunis-sosialis bisa tersebar semenjak uni soviet runtuh pada 1991, hal serupa juga terjadi pasca perang dunia kedua.
Dimana amerika serikat dan uni soviet yang tampil sebagai pemenang dalam  perang dunia kedua mengalami konflik kenegaraan yang menjadikan adanya perang dingin pada saat tersebut national interest atau kepentingan negara juga menjadi salah satu penyebab adanya perang dingin dimana amerika serikat yang ingin menyebarkan paham liberalismenya dan uni sovier yang ingin menyebarkan paham komunisnya dan juga adanya perebutan gelar negara adidaya, jelang beberapa tahun terjadi perang dingin, amerika serikatlah yang tampil sebagai pemenanh dengan strategi peningkatan perekonomian menghasilkan uni-soviet kalah dalam perang dingin.
Jika kita membahas perang memang tidak ada habisnya baik itu sebab-sebab perang secara universal ataupun pembahasan tentang sebab perang secara detail, asumsi-asumsi yang ada di konteks perang menunjukan bahwasannya memang benar jika negara itu sendirilah yang menjadikan sebab bahwa perang itu bisa terjadi baik itu karena konflik kenegaraan maupun dengan urusan kepentingan negara.
Tidak salah bahwa kaum realisme menyatakan bahwa negara sebagai aktor utama mereka karena negara merupakan suatu instrumen tertinggi dan para kaum realis menyatakan bahwa di dunia internasional terdapat sebuah sistem tertentu yaitu sistem anarik atau tidak ada kekuasaan tertinggi di atas negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H