Mohon tunggu...
Muhammad Habib Saifullah
Muhammad Habib Saifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebatas Tulisan Tak Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta dan Rasionalitas

1 Juli 2021   09:30 Diperbarui: 1 Juli 2021   09:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pada suatu masa di jazirah Arab, terdapat seorang raja bernama sayyid, memimpin sebuah suku yaitu banu amir. Tidak ada penguasa lain yang setara dengan kemakmuran serta kesuksesannya dan keberaniannya pun telah diketahui di seluruh penjuru wilayahnya. Sang raja seorang yang sangat dermawan hartanya selalu terbuka bagi yang membutuhkannya. Ia sangat dihormati oleh rakyatnya dan ia sangat bersyukur akan hal itu. 

Namun, ada lah yang kosong darinya yaitu ia tidak memiliki seorang putra. Baginya apalah arti kedudukan dan kekayaan bila tidak memiliki seorang putra. Sang raja pun selau berdoa dan amalan-amalan yang lainnya, namun hasilnya pun tetap nihil. Sampai ia merasa telah lelah dengan semua yang telah ia lakukan. 

Hingga akhirnya Allah pun memberinya sebuah putra yang sangat menawan bagaikan purnama di malam hari. Sang raja pun sangat bahagia dan membuat sebuah acara yang sangat mewah dan dirayakan oleh seluruh rakyatnya.  Sang bayi diberi nama qais, dan si bayi diasuh oleh perawat yang berhati lembut.

"ada 2 sebab doa kita tidak terkabul yang pertama tuhan ingin melihat keseriusan kita ketika berdo'a kepadanya dan yang kedua tuhan suka dengan doa-doa yang kita panjatkan sehingga membuat kita semakin dekat dengannya"

beberapa tahun berlalu qais pun di sekolahkan oleh ayahnya. Qais merupakan siswa yang sangat pandai sehingga ia dapat menjadi siswa terbaik yeng pernah diajar gurunya. Namun suatu saat di kelas qais ada seorang gadis yang ikut bergabung dikelasnya. 

Gadis  tersebut sangatlah cantik sehingga qais dan teman-temannya pu  terpukau. Gadis tersebut ialah layla. Tak butuh waktu lama qais pun telah jatuh cinta kepada layla dan juga sebaliknya layla pun merasakan hal yang sama seperti qais kepada dirinya.  

Mereka telah membuat perasaan mereka semakin membesar sampai tidak sadar mereka telah menjadi sorotan. Hingga muncul sebuah berita bahwa layla dan majnun sedang jatuh cinta. Berita ini dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok kota.

Bagi suku layla hal ini dapat merusak nama baik layla dan juga nama baik suku mereka sehingga mereka pun melakukan sebuah keputusan yaitu melarang layla untuk keluar dari tenda. Tenda itu pun dijaga oleh seorang penjaga dan ia diperintahkan  untuk menangkap qais jika coba mendekati layla.

Singkat cerita layla dinikahkan dengan saudagar kaya dari suku thaqif. Mendengar berita ini qais pun patah harapan dan pergi dari rumahnya dan meninggalkan semuanya. Cinta qais kepada layla membutakan apaun yang ada di depannya sehingga qais pun mendapat julukan majnun alias gila.

Meski layla telah menikah dengan seorang saudagar kaya, ia tidak dapat merasakan kebahagiaan ia ingin sekali menikah dengan majun alias qais, meski kenyataan berkata lain. Sampai akhirnya layla pun meninggal dalam keadaan rindu kepada kekasihnya. Lalu tak lama berselang qais pun menyusul kematian layla dalam keadaan sangat bersedih. Qais meninggal di pusara kekasihnya layla.

Ada satu kisah lagi tentang layla dan majnun. Suatu ketika di sebuah masjid para jamaah masjid tersebut sedang melakukan sholat berjamaah. Hingga sampai mereka ketika sedang sholat majnun datang dan melewati depan para jamaah sholat tersebut sampai mereka pun marah dan memukuli majnun. 

Para jamaah sholat itu bertanya kepada majnun, mengapa kau kalan di depan kami yang sedang sholat padahal kau melihatnya? Ungkap salah satu jamaah sholat tersebut. majnun pun menjawab aku tidak melihat kalian, karena aku hanya melihat layla dalam diriku. 

Kemudian majnun pun berkata kembali bagaimana mungkin kalian yang sedang sholat dapat melihatku melewati kalian padahal kalian sedang berhadapan dengan allah. Ucapan majnun ini pun sontak membuat para jamaah sholat itu pun kaget.

Dari cerita majnun kita dapat mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Hikmah akan halnya cinta terhadap sesuatu, bukan hanya cinta buta tetapi cinta yang sangat mendalam dari seorang pecinta kepada yang di cintai. 

Majnun dengan segala kegilaannya menjadi sebuah contoh akan sebuah arti cinta. Bukan hanya sebuah cinta yang berisi akan hawa nafsu tetapi sebuah cinta akan ketenangan hidup dan kebahagiaan. Cinta yang dapat membuat seseorang lupa akan hal hal rasionalitas.

Cinta adalah kegilaan seorang pecinta kepada yang di cintai dan tidak terbatas pada hal-hal rasionalitas ini adalah tingkat tertinggi dari kecintaan. Bahkan ada sebuah perkataan "jika kalian tidak ada kegilaan pada hal yang kalian cintai kalian belum sampai pada cinta itu sendiri".

Cinta tidak  hanya terbatas dengan hubungan antara makhluk dengan makhluk lainnya. Bukan hanya terbatas pada rasa kasih sayang antara makhluk dan sesuatu yang dapat ia lihat dengan indranya, akan tetapi cinta terbaik adalah cinta kepada sesuatu yang  tidak dapat dilihat oleh indra manusia tetapi dapat dirasakan oleh hati dan jiwa manusia, yaitu Tuhan. Kerinduan akan tuhan membuat sesorang seolah-olah menjadi majnun yang sangat merindukan layla sampai ia lupa akan dirinya sendiri.

Kecintaan pada sang pencipta merupakan hal yang sangat istimewa bagi setiap makhluk. Karena cinta ini tidak didasarkan pada hal-hal yang saling menguntungkan, bukan cinta yang terbatas pada logika-logika akal manusia tetapi cinta kepada pencipta  adalah cinta yang jauh dari itu. Cinta kepada sang pencipta merupakan cinta yang tidak berdasarkan hal-hal akal dan logika tetapi murni cinta atas dasar  sebenar-benarnya cinta.

Ada satu kisah lain tentang cinta yang memiliki banyak hikmah didalamnya. Pada suatu saat di pulau jawa ada seorang habaib yang sangat menyukai bacaan-bacaan maulid nabi Muhammad SAW bahkan sampai-sampai setiap maulid dibacakan beliau selalu menangis karena kerinduannya pada baginda nabi Muahammad SAW. 

Secara logika bagaimana mungkin seseorang dapat bergitu cintanya kepada seseorang yang bahkan belum pernah ia temui di dunia namun ia telah jatuh cinta yang sangat dalam kepada sesuatu tersebut ini merupaka tingakatan cinta yang tinggi. 

Jika sesorang mencintai sesuatu hal yang pernah ia temui atau ia lihat itu adalah hal yang wajar tetapi bagaimana mungkin seseorang dapat mencintai sesuatu yang tidak pernah ia temui bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya.

Selain banyak hal diatas ada satu hal lagi yang berkaitan dengan cinta yaitu, pengorbanan. Ada suatu sejarah yang menyimpan hikmah tentang pengorbanan yaitu sejarah tragedi karbala atau asyura. 

Tragedi karbala adalah sebuah tragedi yang sangat menyayat hati manusia terutama umat islam. Karena dihari itu seorang penghulu pemuda di surga syahid di tangan para manusia-manusia kotor nan terlaknat. Hari itu adalah hari syahidnya Imam Husein cucunda nabi Muhamamd SAW. Peristiwa itu terjadi di tanggal 10 muharram 61 hijriah. 

Para pengikut Imam husien yang hanya berjumlah 72 orang dan para kafilahnya pergi dari mekkah menuju kufah karena mendapat undangan dari orang-orang kufah karena mereka menolak kekhalifahan Yazid Bin Muawiyah. 

Singkatnya para kafilah imam Husein pun sampai pada padang karbala, para kafilah ini di hadang oleh ribuan pasukan ibn ziyad yang didalamnya berisi para orang-orang yang mengundang imam husein untuk melakukan perlawanan kepada yazid bin muawiyah. Namun, mereka semua berbalik arah dari yang semula berada pada barisan imam husein dan berpindah memerangi imam husein. 

Di suatu malam sebelum terjadi peperangan yang tidak seimbang itu imam husein pun mencabut baiatnya sehingga bagi siapa saja yang ingin pergi ia dapat meninggalkannya. 

Akan tetapi, tidak ada satu pun dari pengikutnya yang pergi meninggalkan imam husein karena kecintaanya pada imam husien padahal mereka tahu jika mereka berperang ia akan terbunuh. 

Para pengikut imam husein pun tetap memilih bersamanya. Keesokan harinya di hari 10 asyura terjadilah perang yang sangat tidak seimbang antara perang pengikut imam husein melawan pasukan ibn ziyad. Seluruh pengikut imam husien pun syahid bersama kekasihnya. Dan para wanita dan anak-anak ditawan oleh pasukan ibn ziyad.

Kisah pengorbana para pengikut imam husein menjadi sebuah contoh akan cinta yang sebenarnya. Karena mereka tahu akan terbunuh jika berada di barisan imam husein tetapi atas dasar cinta kebenaran itu yang membuat mereka siap menanggung apa pun  yang terjadi. Itulah kekuatan dari sebuah cinta, karena cinta bukan berada di wilayah rasionalitas tetapi cinta ada di wilayah hati dan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun