a. Teman Sebaya
Hubungan dengan teman sebaya memberikan pengalaman dalam memahami perspektif orang lain, empati, dan kerjasama.
b. Sekolah dan Guru
Sekolah menyediakan lingkungan untuk belajar keterampilan sosial dan emosional, sementara guru berperan sebagai model perilaku.
C. Komunitas
Lingkungan sosial yang mendukung, seperti komunitas yang aman dan ramah, membantu perkembangan sosial-emosional yang sehat.
4. Faktor Biologis
a. Perkembangan Otak
Perkembangan area otak yang mengatur emosi, seperti amigdala dan korteks prefrontal, sangat memengaruhi kemampuan mengelola emosi dan interaksi sosial.
b. Kesehatan Fisik
Kondisi kesehatan fisik yang baik memungkinkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial.
5. Faktor Budaya
a. Nilai dan Norma Sosial
Budaya menentukan cara seseorang mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
b. Perbedaan Budaya
Dalam beberapa budaya, ekspresi emosi tertentu mungkin lebih diterima dibandingkan budaya lain, sehingga memengaruhi perkembangan emosional individu.
6. Faktor Teknologi dan Media
a. Media Sosial
Paparan terhadap media sosial dapat memengaruhi cara individu mengekspresikan diri secara emosional dan berinteraksi secara sosial, baik secara positif maupun negatif.