Mohon tunggu...
Muhammad Gozali Rahmatullah
Muhammad Gozali Rahmatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku berpikir maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Manusia: Moral Islam dalam Membangun Karakter Individu

3 Juni 2022   00:30 Diperbarui: 3 Juni 2022   00:34 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dakta.com

Islam membebaskan umat manusia dari ilmu yang mematikan dan Gnostisisme yang sakit dari filsafat Yunani. 

Islam memperkenalkan Tuhan yang meresapi jiwa dan raga dan dapat dirasakan di setiap tetes darah. Tuhan Islam adalah Yang Maha Pemurah dan Penyayang, Pemelihara dan Pelindung, Pemberi Damai dan Maha Agung. Kita telah diperintahkan untuk menanamkan sifat-sifat-Nya dan mewarnai diri kita sendiri dengan warna-Nya, karena warna-Nya adalah yang terbaik (Quran, 2:138).

Konsepsinya adalah bahwa Tuhan adalah Penguasa, dan secara mutlak beroperasi, alam semesta dan bahwa Dia menyediakan kesadaran hidup, di mana Tuhan adalah realitas yang hidup. Iman kepada Tuhan menjadi hakiki bagi kehidupan manusia, mengalir di dalam diri mereka seperti darah yang menopang kehidupan di pembuluh darah mereka, menerangi hati mereka dan mencerahkan pikiran mereka. Akibatnya, muncullah versi kemanusiaan yang saleh, bermartabat dan anggun yang tenggelam dalam kesadaran dan cinta-Nya. Al-Qur'an mencerminkan hal ini dalam ayat-ayat berikut:

Keberanian Moral: Kesadaran spiritual memberi orang percaya kekuatan kemauan yang luar biasa dan melengkapinya dengan gagasan kritik diri, latihan terus menerus untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan seseorang. Itu memberinya Nafs Lawwama (hati nurani yang selalu bertobat) yang menusuknya setiap kali dia melakukan hal yang salah, dan mencegahnya melakukan kejahatan bahkan di sudut kegelapan yang terpencil. Kesadaran ini mendorong orang untuk mengajukan hukuman dengan mengakui bahwa mereka telah melakukan dosa. Pemikiran moral yang mengevaluasi diri ini mengarah pada standar tertinggi dari sifat dapat dipercaya dan integritas, yang memunculkan kesalehan dan kesopanan yang dipertahankan baik dalam kehidupan publik maupun pribadi. 

Tanggung Jawab Kolektif: Kesadaran Islam menekankan konsep tanggung jawab kolektif. Perbedaan antara Islam dan kebanyakan agama lain adalah bahwa Islam tidak puas dengan hanya mendirikan ibadah dan menyerahkan kebutuhan masyarakat kepada badan pengatur temporal. Sebaliknya, Islam menetapkan cara berperilaku, dan hak serta kewajiban hubungan bagi individu, anggota keluarga, komunitas dan bangsa 

Martabat Pribadi: Faktor psikologis dan moral membawa perubahan dalam perilaku dan perilaku manusia. Umat manusia dihidupkan kembali dan martabat serta kehormatannya dipulihkan. Kemampuan laten muncul. Sebuah revolusi humanistik yang besar mengubah bangsa Arab, yang paling terbelakang dan buta huruf saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun