Mohon tunggu...
Muhammad Gilang Eka Hermawan
Muhammad Gilang Eka Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Pejuang keras dalam mencapai suatu tujuan, hobi yang banyak disukai terutama olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahan Bakar Alternatif (Biofuel) dari Minyak Kelapa, Kok Bisa?

17 Juli 2023   17:27 Diperbarui: 17 Juli 2023   17:29 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Minyak Kelapa Sumber: (Independent, 2022)

Senin 17 Juli 2023

Author: Muhammad Gilang Eka Hermawan

Halo sobat! Pernahkah kalian mendengar atau membaca kata biofuel? Kalau pernah, apa yang Anda ketahui tentang biofuel? Mungkin ada yang belum terlalu paham mengenai istilah biofuel, lantas apakah yang dimaksud dengan biofuel?

Energi yang dihasilkan dari minyak nabati dan lemak hewani, sering dikenal sebagai biofuel. Biofuel merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang mudah diperoleh dan diolah. Biofuel sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: bioethanol, biodiesel, dan bio-oil.

Berbagai tumbuhan telah digunakan untuk menghasilkan biofuel dengan tujuan menurunkan kadar karbon dioksida di atmosfer. Hal ini disebabkan karena penggunaan sektor transportasi merupakan sektor yang paling banyak mengkonsumsi bahan bakar minyak bumi (BBM) dengan menghasilkan gas emisi berupa karbon dioksida yang dapat merusak atmosfer. Menurut (Kurnia & Sudarti, 2021) sebanyak 75% pencemaran udara berasal dari pembakaran bahan bakar minyak bumi yang berasal dari fosil (BBM) pada sektor transportasi. Berdasarkan uraian tersebut, biofuel mungkin dapat menyediakan energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer. Dengan begitu, biofuel lebih bersifat karbon netral dan sedikit meningkatkan jumlah efek gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Sebagai sumber energi, minyak kelapa (Cocus Nucifera) merupakan salah satu bahan baku yang dapat diekstrak dari tanaman kelapa sehingga memberikan dampak yang sangat menjanjikan. Penggunaan minyak kelapa sebagai bahan bakar alternatif merupakan teknik yang menguntungkan secara ekologis, sederhana secara teknis, dan layak secara komersial.

Tanaman kelapa juga dikenal sebagai “Tree Of Life” karena memiliki banyak kegunaan dan manfaat bagi masyarakat dalam segala hal. Karena, banyak orang di negara-negara berkembang yang mengandalkan pohon kelapa sebagai sumber makanan, minuman, bahan bangunan, perumahan, obat-obatan, kerajinan tangan, dan bahkan tanaman ini juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri vital seperti kosmetik, sabun, dan lain-lain (Kriswiyanti, 2014)

Kenapa sih menggunakan tanaman kelapa? Tanaman kelapa dipilih karena merupakan salah satu komoditas tumbuhan penghasil minyak nabati pangan yang prospektif karena ketersediaan minyak kelapa dari tumbuhan kelapa ini terjamin keberlanjutannya. serta kandungan asam lemak rantai C8-C12 yang sangat mendukung sepenuhnya dalam pembuatan bahan bakar alternatif (biofuel) melalui proses hydrocracking. Fakta ini sangat mendukung sepenuhnya konversi minyak kelapa menjadi biofuel melalui proses hydrocracking.

Gambar: Struktur Trigliserida Sumber: (Ishihara et al., 2014)
Gambar: Struktur Trigliserida Sumber: (Ishihara et al., 2014)

Untuk membuat biofuel, kita dapat merubah asam lemak yang terdapat dalam minyak kelapa menjadi rantai hidrokarbon yang lebih pendek seperti bensin dengan rantai karbon C5 sampai C12 melalui proses secara kimiawi dengan menambahkan gas Hidrogen serta katalis tertentu yang dikenal dengan istilah proses hydrocracking. Menurut (Rasyid et al., 2018) pada penelitiannya menjelaskan bahwa kandungan asam lemak minyak kelapa sekitar 70% diantaranya molekul asam lemak jenuh trigliserida berupa asam laurat dan miristat yang memungkinkan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif seperti biofuel dan biodisesel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun