Mohon tunggu...
muhammadghofar
muhammadghofar Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajar

suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya Mempublikasikan UMKM Untuk Menarik Nilai Jual Produk Olos

11 Januari 2025   21:10 Diperbarui: 11 Januari 2025   21:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNIKAL membantu dan memberikan pelatihan tentang pentingnya pemasaran dibidang online

Artikel ini, ditulis oleh Mifna Irlia dan rekan-rekannya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pekalongan, menguraikan pentingnya publikasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan nilai jual produk olos di pasar yang semakin kompetitif. Dengan perkembangan teknologi dan media sosial, UMKM memiliki peluang untuk memperluas jangkauan pasar serta memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas. Publikasi yang efektif tidak hanya meningkatkan visibilitas produk tetapi juga berkontribusi pada pembangunan citra merek yang kuat.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai penyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), UMKM juga berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja dan penggerak pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satu produk yang semakin populer di kalangan konsumen adalah produk olos, yang dikenal karena keunikan dan kualitasnya. Namun, untuk dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif, publikasi yang efektif menjadi salah satu kunci utama.

Dalam era digital saat ini, strategi pemasaran tradisional tidak lagi cukup untuk menarik perhatian konsumen. Dengan adanya berbagai platform media sosial dan situs e-commerce, pelaku UMKM memiliki peluang besar untuk memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas. Memublikasikan produk olos secara efektif tidak hanya meningkatkan visibilitas tetapi juga membantu membangun citra merek yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memahami dan menerapkan teknik-teknik pemasaran yang tepat agar dapat menarik nilai jual produk olos mereka.

Pengabdian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM bisnis piyama dalam menciptakan kemasan yang inovatif dan sesuai kebutuhan pasar. Proses pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut:

Tahap awal melibatkan survei terhadap UMKM bisnis olos untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan terkait kemasan produk. Survei dilakukan melalui wawancara dan kuisioner kepada 3 UMKM lokal di wilayah sasaran. Data yang dikumpulkan mencakup pengetahuan tentang pemasaran, bahan yang digunakan, serta kendala dalam inovasi kemasan.

Berdasarkan hasil survei, dirancang materi pelatihan yang mencakup:

Pentingnya publikasi dalam branding produk.

Teknik dasar pemasaran produk.

Pemilihan bahan ramah lingkungan.

Simulasi pembuatan kemasan sederhana.

Pelatihan dilakukan dalam beberapa sesi:

Sesi Teori: Pengenalan konsep dan strategi pemasaran online.

Sesi Praktik: Membuat rencana pemasaran online menggunakan media sosial, email marketing, dan SEO dasar.

Sesi Evaluasi: Presentasi rencana pemasaran oleh peserta.

Hasil pengabdian ini diperoleh melalui serangkaian pelaksanaan program yang telah dirancang dalam metode. Berikut adalah hasil utama berdasarkan setiap tahapan pengabdian:

Identifikasi Masalah: Survei awal menunjukkan bahwa hanya sekitar 34% dari UMKM terlibat dalam kegiatan e-commerce. Sebagian besar pedagang lebih memilih menjual produk secara offline karena merasa lebih nyaman dengan metode tradisional. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman mengenai pentingnya pemasaran digital di kalangan pengusaha.

Pelaksanaan Pelatihan: Peserta memahami konsep dasar penjualan melalui e-commerce dengan peningkatan pemahaman sebesar 70% setelah evaluasi pre-test dan post-test. Mereka berhasil membuat marketplace serta memanfaatkan media sosial seperti GoFood dan GrabFood.

Pendampingan: Dalam pendampingan selama satu bulan, pedagang berhasil memasarkan produk olos di situs online dengan peningkatan konsumen online dari berbagai marketplace.

Evaluasi Akhir: Setelah tiga bulan implementasi, terjadi peningkatan rata-rata penjualan sebesar 25% pada UMKM yang menggunakan penjualan online.

Artikel ini menekankan bahwa publikasi yang efektif adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM di era digital saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pasar serta membangun citra merek yang kuat. Hasil dari program pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai e-commerce serta berdampak positif terhadap penjualan. Namun, dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi tantangan yang ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun