Mohon tunggu...
Muhammad Ghiffari Taqiy
Muhammad Ghiffari Taqiy Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang santri di klaten

Belajar menulis dan berpikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Letih

29 Juni 2024   13:52 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lelahkah dirimu berjalan

jalan diantara lembah 

harapan, berputar-putar

bersama burung hijau berdaun,

meratapi kepergian mentari

yang dipuja semesta?

awan-awan telanjang

berlatar langit jingga, menuju

senja nan semu, mati

rusak, ditelan waktu

ditelan tirai kelam

sudah malam

rupanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun